Mohon tunggu...
Jefry Go
Jefry Go Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Learning by Reading & Learning by Writing

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Meracik Bisnis Warkop ala Wahyu Triatmojo

14 Maret 2016   10:42 Diperbarui: 14 Maret 2016   16:08 985
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Warkop Tekape kerap dimanfaatkan para buruh untuk menggelar rapat"]

[/caption]Menurut Wahyu, membuka warkop harus memperhatikan tiga hal penting. Yaitu, lokasi strategis, kualitas kopi dan makanan serta fasilitas penunjang. Terkait lokasi, pria yang akrab disapa Mamiek ini sudah yakin dengan pangsa pasar buruhnya. Pun demikian halnya dengan kualitas kopi robusta yang menjadi andalannya. Sedangkan untuk fasilitas penunjang, Mamiek sudah melengkapi warkopnya dengan Wi-fi. Dengan begitu, pengunjung Tekape bisa menikmati kopi sembari ‘berselancar’ di dunia maya.

Tak hanya itu, Mamiek juga punya strategi lain demi menggaet pelanggan. Tekape rutin memutar film-film box office yang terjadwal rutin sehari tiga kali. Adapun jadwal pemutaran film adalah pukul 19.00, pukul 22.00, dan satu kali pemutaran pada siang hari. “Kalau tipikal pelanggan di sini (Tekape) sukanya film action mas. Mereka suka yang banyak adegan laganya. Sesekali kami putar film komedi juga agar tidak jenuh,” kata Mamiek dengan nada bersahaja.

Salah satu tantangan membuka bisnis warkop, menurut Mamiek adalah mencari orang yang dapat dipercaya. Saat ini, Mamiek mempekerjakan dua orang yang terbagi dalam dua shift. Sesekali, Mamiek menyempatkan diri melayani pelanggan di warkopnya.

Bisnis warkop sudah lama ada di benak Mamiek. Kendati sempat mengecap kegagalan, namun untuk kali ini dia optimistis mampu survive bahkan mengembangkan usahanya. Potensi bisnis ini pun dipandang cukup menjanjikan. Dalam sebulan, Mamiek mampu mendulang keuntungan antara Rp 3 juta sampai Rp 4,5 juta. Angka itu sudah terpotong gaji dua pegawai dan belanja kebutuhan warkop. “Ya, syukurlah mas. Bisa untuk tambahan penghasilan bagi anak dan istri,” ungkapnya.

Ke depan, Mamiek bercita-cita lebih fokus pada penambahan varian kopi. Saat ini, Tekape memang masih menawarkan dua jenis kopi robusta. Harapannya, lebih banyak orang yang nongkrong di Tekape karena ingin merasakan berbagai pilihan kopi berkualitas, tapi tetap berstandard

warkop.(*)

Ilustrasi : Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun