Oleh: Wahyu Dwi Prasetyo, Aisya Dwi Rohmawati, Dandy Kalikit Pandjukang, Danang Ahmad Prayoga, Abelia Fajroyur Rohman
Desa Penanggungan di Kecamatan Trawas, Mojokerto, dikenal kaya akan hasil pertanian organik. Di tengah potensi alam yang melimpah ini, terdapat Ibu Yahmi, pemilik usaha Keripik Samiler yang berlokasi di Dusun Ngembes. Usaha rumahan ini telah lama mengolah umbi-umbian lokal menjadi keripik samiler yang mencerminkan kearifan lokal masyarakat desa.
Namun, seperti halnya banyak UMKM di pedesaan, usaha Bu Yahmi menghadapi tantangan serius. Permasalahan utama terletak pada keterbatasan alat produksi berupa kukusan berkapasitas kecil yang menyebabkan produksi tidak konsisten. Selain itu, di era digital ini, Bu Yahmi juga kesulitan dalam pemasaran karena keterbatasan pengetahuan tentang media sosial dan strategi branding modern.
Melihat kondisi tersebut, mahasiswa KKN memberikan solusi komprehensif dengan menyediakan alat kukusan berkapasitas dua kali lipat dari sebelumnya untuk meningkatkan konsistensi produksi. Mahasiswa juga memberikan pendampingan digitalisasi pemasaran melalui pembuatan branding yang menarik, pengelolaan akun media sosial, dan strategi promosi online yang efektif untuk menjangkau konsumen yang lebih luas.
Dampak dari program KKN ini sangat signifikan. Dengan alat produksi yang memadai, produksi keripik samiler menjadi lebih stabil dan efisien. Bu Yahmi dapat memenuhi pesanan dalam jumlah besar sambil menjaga kualitas produk secara konsisten. Dari segi pemasaran, kehadiran produk di media sosial membuka peluang pasar baru dan meningkatkan omzet usaha.
Kegiatan ini memberikan dampak pemberdayaan masyarakat desa. Bu Yahmi tidak hanya mendapatkan manfaat ekonomi, tetapi juga pengetahuan baru tentang teknologi produksi dan pemasaran digital. Pengetahuan ini dapat ditularkan kepadaÂ
pelaku UMKM lainnya di Desa Penanggungan, menciptakan efek domino positif bagi pengembangan ekonomi lokal.
Keberhasilan pendampingan usaha Keripik Samiler Bu Yahmi menunjukkan bahwa kombinasi teknologi tepat guna dan digitalisasi pemasaran dapat menjadi kunci sukses UMKM di pedesaan. Dengan memanfaatkan potensi lokal dan mengadopsi strategi modern, UMKM dapat berkembang dan bersaing di pasar yang semakin kompetitif.
Penulis Sub Kelompok 04
KKN R-36