Di balik gedung-gedung kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, ada sosok mahasiswa yang tak hanya sibuk dengan dunia akademik, tapi juga tengah serius membangun karier di ranah musik hip hop. Abdurrahman Hafis, atau lebih dikenal dengan nama panggung Rahhafis, adalah potret anak muda yang memilih jalan berbeda: menyampaikan gagasan, keresahan, dan mimpi lewat beat dan rima.
Awal yang Sederhana, Semangat yang Tak Sederhana
Perjalanan Rahhafis di dunia musik dimulai sejak ia duduk di bangku kelas 5 SD. Bukan dari studio mewah atau panggung besar, tapi dari satu momen sederhana ketika sang kakak memperdengarkan lagu yang ia buat sendiri. Dari sana, benih ketertarikan terhadap musik hip hop tumbuh subur. Ia belajar secara autodidak dari YouTube, mempelajari flow, beat, dan teknik rap dari nol. Hasilnya? Sebuah single perdana berjudul “Show Me What You Got”, yang menjadi pintu pembuka ke dunia yang kini ia cintai.
Hip Hop Sebagai Bahasa Ekspresi
Rahhafis dikenal membawakan berbagai genre, mulai dari old school hip hop, RnB, hingga industrial style. Ia mengakui bahwa tiap genre membawa karakter dan pesan tersendiri. “Kalau lagi pengen nuansa nostalgia ya old school, kalau untuk pasar industri ya RnB. Semua genre bisa digarap, tergantung tujuan dan mood,” tuturnya.
Inspirasi bermusiknya datang dari berbagai figur, seperti Saykoji, Young Lex, hingga Ecko Show. Tapi dua nama yang paling membekas di hatinya adalah Tuan 13 dan Insting. “Mereka bukan cuma musisi, tapi mentor secara spiritual tanpa mereka tahu saya belajar dari mereka,” ucapnya sambil tersenyum.
Karya yang Lahir dari Keterbatasan
Meski belum merilis album penuh, Rahhafis sudah meluncurkan beberapa single dan video musik. Karyanya bisa ditemukan di Spotify dan platform digital lain. Namun, ia tak ingin berhenti di situ. Dalam waktu dekat, ia berencana merilis mini album, baik dalam bentuk digital maupun fisik seperti CD dan merchandise.
Untuk mendukung proses kreatifnya, ia membangun home studio bernama Shiny Nasty Record. Di sinilah lagu-lagu Rahhafis lahir, diracik dari bilik kecil yang dipenuhi semangat besar. Studio ini juga menjadi wadah untuk berjejaring dan berkolaborasi dengan musisi lain, termasuk saat ia berencana ke Bekasi untuk memperluas relasi dan eksplorasi musik.