Tahun 1977 Daihatsu merakit Taft seri F20 bermesin bensin 1.600 cc sebagai ujung tombak mobil gardan ganda/4WD mereka. Karena bermesin kecil dan lemot, model ini tidak terlalu sukses. 2 tahun kemudian Daihatsu Taft F55 bermesin diesel 2.500 cc diperkenalkan dan segera sukses dan menjadi pesaing sangat serius bagi FJ40.
Membandingkan kemampuan mesin kedua mobil ini seperti membandingkan kucing dan harimau. Toyota FJ40 yang bensin 4.200cc sangat unggul di jalan raya dan meninggalkan Taft F55 yang diesel 2.500cc dalam kepulan debu.
Tapi Taft F55 punya keunggulan lain yang sangat signifikan. Konsumsi BBMnya yang irit dan harga solar yang sangat murah (waktu itu), menjadikan operasi keseharian mobil ini cuma sepertiga FJ40. Kemampuan mesinnya yang relatif kecil ternyata berlebihan untuk mendukung kinerja mobil di medan berat. Mungkin karena bodynya yang jauh lebih ringan. Kemampuan lain yang tidak dipunyai FJ40 adalah pemindahan sistim pengemudian (transfer case) 2WD ke 4WD dan sebaliknya bisa dilakukan ketika mobil berjalan, seperti Land Rover (FJ40 harus samasekali berhenti). Karena itu kalau adu cepat "membajak sawah" Taft F55 ini mampu mengasapi FJ40.
Kelemahan mobil ini (meskipun jarang dipergunakan) adalah nyaris tidak punya kemampuan untuk menarik beban atau mobil lain yang terjebak di medan berat (FJ40 dan Land Rover punya kinerja yang bagus soal ini).
Ketika FJ40 berhenti diproduksi, Taft justru memperkenalkan type baru bermesin 2.800cc yang berkemampuan jauh lebih baik. Taft GT inilah yang kemudian menjadi penerus FJ40, menjadi penguasa tunggal di kelas 4WD ini.
Suzuki Jimny [caption id="attachment_86489" align="alignleft" width="216" caption="sumber: Suzuki Jeep Club"]
Tahun 1979 Suzuki Indonesia memperkenalkan kendaraan 4WD mereka yang pertama Jimny LJ50 dengan kapasitas mesin "hanya" 550cc. Karena tidak sukses, setahun kemudian LJ80 dengan kapasitas mesin 800cc 4 silinder diluncurkan, dan sukses.
Meskipun tampil sebagai kendaraan 4WD, tapi kemampuan mobil ini di medan berat bisa dikatakan sangat payah. Tetapi pasar menerimanya dengan tujuan lain. Mobil yang mungil dan kompak ini, dengan konsumsi BBM yang irit, mudah dikendarai dan gesit manuvernya, mobil ini lebih sukses sebagai mobil kota (city-car). Untuk tujuan itu malah perangkat 4WD mobil ini banyak yang dicopot oleh pemiliknya. Jeli menangkap peluang, ketika kemudian type SJ40 diluncurkan tahun 1982 dengan kapasitas mesin 1.000cc, perangkat 4WD ini justru menjadi "optional". Menurut saya, mobil ini tidak bisa dibandingkan dengan FJ40 karena berbeda kelas.
CJ7
[caption id="attachment_86490" align="alignleft" width="210" caption="sumber: Google"]