Mohon tunggu...
Ahmad Jawahir
Ahmad Jawahir Mohon Tunggu... Guru - Penulis Tanggung

Biasa saja sih....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

New Normal? Belajar dari Laura Burney

4 Juli 2020   05:24 Diperbarui: 4 Juli 2020   11:36 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tetap waspada dengan Covid-19? Wajib! Kembali beraktivitas seperti sedia kala? Harus! Wajib dan harus sama saja. Bisakah keduanya dijalankan bersamaan? Bisa! 

Dua bulan lalu, tanpa melalui Menteri atau Ketua Gugus Tugas yang khusus menangani sebaran dan penularan Covid-19, Presiden Jokowi meminta masyarakat Indonesia untuk bisa berdamai dan hidup berdampingan dengan virus corona.

Bukan tanpa alasan berkata seperti itu, Pak Jolowi bersandar pada lembaga resmi dunia dalam hal kesehatan, World Health Organization (WHO), yang menyatakan bahwa virus corona akan tetap ada selama virus belum diketemukan.

Makna "berdamai dan hidup berdampingan dengan virus corona" bisa diartikan beradaptasi dengan kebiasaan baru, atau bahasa kerennya "New Normal." Menurut Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmita, new normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal, tapi ditambah dengan penerapan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19. 

Prinsip new normal adalah bisa menyesuaikan dengan pola hidup. Masih enurut Wiku, transformasi ini adalah untuk menata kehidupan dan perilaku baru, ketika pandemi, yang kemudian akan dibawa terus ke depannya sampai ditemukannya vaksin untuk Covid-19 ini. 

Baca juga: Mengenal Konsep New Normal


Kisah Hidup Laura Burney

Setuju atau tidak setuju, suka atau tidak suka, kita harus, akan, atau bahkan sedang mengalaminya. Terpaksa? Ya, memang. Mau atau tidak mau harus menghadapinya. Kondisi ini mengingatkan pada jalan hidup rumah tangga Laura Burney.

Laura menikah dengan Martin seorang penasehat keuangan yang sukses di Boston. Si cantik Laura dan Martin yang ganteng menyatu dalam kemapanan dibalut keharmonisan. Perkawinan mereka tampak begitu sempurna.

Namun siapa sangka, Laura menjalani rumah tangganya dengan tidak hanya tidak nyaman tapi juga sangat terpaksa. Martin memiliki kepribadian ganda. Di depan publik nampak lembut, menarik dan simpatik terutama bagi lawan jenis. Bagi Laura, ternyata Martin sangat kasar, egois, posesif, obsesif dan pecemburu. 

Hampir 4 tahun dalam perkawinannya, Laura sering mendapatkan kekerasan secara fisik yang menguras emosi hanya karena masalah yang tidak jelas. Tamparan dan tendangan sering dialaminya menyusul ketidakcocokan Martin dalam hal remeh temeh yang dilakukan Laura.

Suatu sore, Laura terpaksa mengikuti pelayaran bersama Martin yang diajak oleh tetangganya. Martin tahu Laura fobia perairan karena masa lalunya, tapi dia tidak memperdulikan ketakutan dan trauma Laura. Prahara datang. Perahu layar yang mereka tumpangi mendapat terpaan angin dan gelombang yang besar. Burney terjatuh ke perairan. 

Diketahui tidak bisa berenang, Laura diasumsikan tidak selamat walaupun tidak ditemukam jasadnya setelah pencarian yang melelahkan dan membuat Martin menyesal dan merasa bersalah.

Padahal yang terjadi adalah Laura sebelumnya diam-diam menjalani terapi, belajar dan sudah bisa berenang. Dalam kejadian ini Laura berhasil selamat dan sampai ke tepi pantai. Tidak disia-siakan,  Laura kabur meninggalkan Martin yang telah lama diinginkan dan dicari kesempatannya.

Di tempatnya yang baru, Laura bertemu Ben Woodward, seorang guru drama. Mereka pun berkencan di bawah bayang-bayang ketakutan Laura atas pengejaran Martin.

Dan betul, beberapa waktu kemudian Martin mencium sandiwara kematian Laura. Dia melacak dan berhasil menemukan keberadaannya.

Pertemuan kembali mereka menimbulkan konflik tak hanya fisik tapi juga tak luput dari senjata. Martin tewas tertembak dalam konfik tersebut. Sementara Laura dan Ben melanjutkan kehidupannya.

Pelajaran yang Bisa Diambil

Kisah di atas diambil dari cerita film yang beredar di bioskop-bioskop 29 tahun lalu, tepatnya tahun 1991. Sleeping With The Enemy (SWTE) diangkat dari sebuah novel dengan judul yang sama SWTE karya Nancy Price yang terbit tahun 1987. Disutradarai oleh Joseph Ruben, SWTE diperankan oleh Julia Roberts (sebagai Laura Burney), Patrick Bergin (sebagai Beneath Martin) dan Kevin Anderson (sebagai Ben Woodward).

Walaupun fiktif, cerita Laura Burney memberikan kita beberapa pelajaran. Pertama adalah perjuangan pantang menyerah. Laura menghadapi hidup yang begitu berat sendirian untuk keluar dari tekanan fisik dan psikis suaminya Martin.

Sementara kita sebagai keluarga, masyarakat dan bangsa menghadapi secara kolektif, harus bekerja sama bahu membahu bertahan hidup, menghambat dan melawan penyebaran dan penularan Covid-19 yang makin hari makin masif dan terus bertambah korbannya.

Pelajaran lainnya adalah: sebagai seorang istri, Laura berusaha menjalani tugasnya sesuai keinginan dan kendali suaminya, Martin; namun sebagai manusia pula, Laura beberapa kali melewatkan apa yang dikehendaki Martin;  hukuman diterimanya apabila dia lengah dan lalai (menurut versi Martin).

Kita sebagai makhluk sosial tentu akan selalu dan harus saling berinteraksi. Jika diakukan seperti kondisi normal sebelumnya, kita akan mudah sekali tertular virus yang menyerang saluran pernafasan ini. Risiko paling ringan kita harus dirawat secara medis. Risiko terberatnya, jika kita memiliki penyakit bawaan, terlebih komplikasi, berujung pada kematian.

Di era sebelumnya, mungkin kita jarang sekali mencuci tangan, hanya ketika sebelum dan setelah makan. Di era baru ini kita harus sering melakukannya. 

Sebelum dan setelah memegang yang bukan milik kita, sebelum masuk dan setelah keluar dari tempat atau gedung tertentu, terlebih hendak atau sesudah berkomunikasi, berinteraksi dan bertransaksi dengan sesama.

(sumber: sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id)
(sumber: sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id)
Di masa sebelum Pandemi, kita jarang, bahkan tidak pernah mamakai masker. Kalaupun memakainya, mungkin ketika kita berkendaraan sepeda motor atau transportasi umum saja untuk menghindari polusi udara.

Di masa sekarang ini, kita sudah seharusnya selalu mengenakannya terutama ketika sedang tidak bisa menjaga jarak baik di perjalanan, di tempat kerja atau di pasar.

(sumber: covid19.kemkes.go.id)
(sumber: covid19.kemkes.go.id)
Ketika old normal, kita rajin bersalaman; bahkan, di kalangan tertentu bersalaman sambil mencium tangan orang yang lebih senior; bahkan lagi, di kalangan tertentu pula berpelukan sambil cium pipi kanan dan kiri.

Untuk sementara di masa adaptasi ini kita disarankan untuk bersalaman jarak jauh saja, mungkin dengan sedikit membungkukkan badan sebagai tanda memuliakan yang lebih senior.

nasional.kompas.com
nasional.kompas.com
Terakhir, Laura Burney secara diam-diam, dibawah ancaman suatu saat diketahui oleh suaminya, menjalani terapi melawan trauma perairan akibat masa lalunya, hingga akhirnya dia berhasil menaklukannya, tidak hanya tidak takut tapi juga bisa menjadi perenang yang handal. 

Sementara kita dibawah ancaman Pandemi harus terus belajar bagaimana terhindar dari penularan dan menemukan obat atau vaksin Covid-19. Kita juga dituntut untuk menjadikan Pandemi bukan sebagai penghalang dalam berkreasi meningkatkan keahlian sesuai bidang kita masing-masing.

Sebagai anggota keluarga kita bekerja untuk menghidupi keluarga, meniti karir dan mengembangkan usaha. Sebagai warga negara kita berpartisipasi aktif membangun bangsa.

Laura Burney dalam cerita film tersebut berhasil lepas dari tekanan, ikatan dan kendali penuh Martin, dengan berdarah-darah untuk mendapatkan haknya yang paling asasi, yaitu hidup normal tanpa ketakutan.

Harapannya kita sebagai keluarga, masyarakat dan bangsa mampu keluar dari pandemi ini walaupun harus dibayar dengan pengorbanan harta, jiwa dan raga. 

Semoga bermanfaat.

Cirebon, 4 Juli 2020.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun