Mohon tunggu...
Ahmad Jawahir
Ahmad Jawahir Mohon Tunggu... Guru - Penulis Tanggung

Biasa saja sih....

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Genre Tulisan | Teknik Mendeskripsikan Objek Tertentu

7 Juni 2020   00:24 Diperbarui: 7 Juni 2020   00:24 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Langkah ini memperkenalkan objek secara umum, seperti nama, jenis, penampilan dan setting baik ruang maupun waktunya. Langkah ini memberi kesempatan kepada pembaca untuk mulai memanggil kembali dalam memorinya  segala apa yang pernah diketahui, ditemui, dialami dan dimilikinya yang berkaitan dengan objek. Kedua identifikasi objek dan pemanggilan memori berkombinasi dan berkolaborasi yang menyatukan upaya dari kedua belah pihak. Penulis menumbuhkan kemampuan menulis; pembaca mengembangkan pemahaman dalam membaca.  

Sebagai ilustrasi, saya berikan contoh identifikasi yang dilakukan oleh salah satu Kompasianer dalam salah satu artikelnya yang telah disebutkan di atas.

Sosok hewan berbulu lembut, makannya makan nasi, lauknya ikan asin rebus dan ikan teri, itulah kucing kampung yang kami miliki. Saat ini jumlahnya ada 5 ekor yang terdiri dari 4 kucing betina dan 1 kucing jantan. Ramai, kan?

Beruntungnya, para penduduk di rumah kami tidak ada yang alergi dengan kucing. Hanya ayah saya yang cukup "keras" alias suka marah-marah dengan kucing. Maklum, yang namanya kucing tidak pernah tahu mana yang meja dan mana yang kursi, semua diduduki. Hohoho

Sedangkan ibu saya, terkesan selalu berjuang untuk mendisiplinkan kucing kampung. Kucing yang awalnya suka tidur di kamar, beliau ajari agar tidur di kardus samping rumah. Kucing yang awalnya buang kotoran sembarangan, beliau angkat dan perkenalkan dengan tanah.

(Alandika, 2020)

Di paragaraf pertama Kompasianer Alandika memperkenalkan hewan piaraan dengan menyebutkan makanan, jumlah dan jenis kelaminnya. Di paragraf kedua dan ketiga penulis menggambarkan lingkungan dimana kucing-kucing tersebut tinggal.

Ketika membaca 3 paragraf tersebut, saya mulai menghubungkan dengan kucing kampung milik saya yang sampai saat ini belum disukai oleh anggota lain keluarga saya. Langkah ini sangat membantu pemahaman saya terhadap bacaan.

2. Deskripsi dilanjutkan dengan menggambarkan secara detail kualitas objek. 

Pada tahap ini, yang digambarkan adalah:

  • bagian-bagian yang dimiliki oleh objek;
  • karakter yang ditunjukan oleh objek;
  • kebiasaan yang dilakukan oleh atau terjadi pada objek (jika mahluk hidup, terlebih orang); atau, fungsi dan kegunaan yang dimiliki oleh objek (jika benda mati).

Sebagai contoh, berikut paragraf lanjutan dari paragraf-paragraf di atas.

Akhirnya, walaupun kucing kampung kami baru berusia 1 bulan, kucing sudah bisa buang kotoran di tempat yang seharusnya, serta tidur pada tempat yang sejatinya sudah kami sediakan. (Alandika, 2020)

Paragraf ini memberikan gambaran tentang karakter disiplin dan kebiasaan "buang kotoran" dan "tidur" yang dilakukan oleh kucing-kucing setelah melalui proses latihan dari penulis sebagai pemiliknya. Deskripsi kebiasaan lain dan karakter setiap kucing digambarkan dalam paragraf-paragraf selanjutnya. Salah satunya paragraf berikut.

Kucing ini kami beri nama Kunyil, yaitu kucing betina dan usianya baru 1 bulan. Warnanya kuning kemerah-merahan dan sangat bersemangat saat diajak bermain. Kucing lain lari sana, Kunyil ikut. Tuannya lari sini, Kunyil ikut mencakar-cakar. (Alandika, 2020)

4. Deskripsi sebaiknya dibantu dengan media (audio)visual

Deskripsi tidak hanya akan lebih menarik tapi juga akan lebih jelas dengan menyertakan paling tidak gambar/foto objek yang dimaksud. Lebih menarik dan jelas lagi jika penulis menyematkan tautan video yang didalamnya menampilkan objek deskripsi. 

Rekan Kompasianer Alandika kebetulan menganggap cukup dengan hanya memasukan foto kucing-kucing kesayangannya. Salah satunya foto si Kunyil berikut ini.

Foto: Dok. Ozy V. Alandika
Foto: Dok. Ozy V. Alandika
5. Deskripsi mengunakan adjektiva (kata sifat) deskriptif-kualitatif sebagai representasi subjektivitas penulis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun