Kita semua tahu betapa banyaknya jumlah perokok di Indonesia. Hingga kini, merokok masih dianggap sebagai hal yang wajar dan lumrah. Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 yang dilakukan Kemenkes, jumlah perokok aktif diperkirakan mencapai 70 juta orang, dengan 7,4% di antaranya perokok berusia 10-18 tahun.
Di antara sebagian remaja, kegiatan merokok ini sering kali dianggap sebagai hal yang “keren”. Apalagi dengan hadirnya vape atau rokok elektronik. Rokok dan remaja tampak seperti dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
Banyak orang, khususnya para remaja, menganggap remeh dampak buruk dari rokok karena tak langsung merasakannya. Padahal efek yang dirasakan dapat menjadi sangat serius. Asap rokok yang dihirup secara terus menerus dapat memicu penyempitan saluran pernapasan yakni Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) yang membuat penderitanya kesulitan bernapas. Zat dalam rokok yang menumpuk hingga akhirnya menyebabkan kanker paru, juga kerusakan permanen pada alveoli yang mengganggu pernapasan. Bahkan, perokok memiliki risiko pneumonia yang lebih tinggi dibanding nonperokok.
Dengan berbagai dampak negatif yang dihasilkan, upaya pencegahan menjadi sangat penting. Langkah paling awal yang dapat dilakukan adalah dengan adanya edukasi mengenai bahaya produk tembakau, terutama di lingkungan sekolah. Pemerintah juga harus memperketat pengawasan penjualan rokok dan vape pada anak di bawah
umur.
Sumber Referensi:
Rindi Salsabilla (2024, 11 Juli). Jumlah Perokok Aktif RI 70 Juta Orang, Didominasi Anak & Remaja. https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20240711163644-33-553830/jumlah-perokok-aktif-ri-70-juta-orang-didominasi-anak-remaja
Dr. Avissena Dutha Pratama, Sp.P, FISR (2024, 17 November). Rokok Pengaruhi Kesehatan Paru. https://rs-kariadi.go.id/news/178/ROKOK-PENGARUHI-KESEHATAN-PARU/Artikel.html#:~:text=Jika%20terbukti%20saluran%20napas%20menyempit,akibat%20rokok%20adalah%20kanker%20paru.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI