Data-data yang dimiliki puskesmas sangat beragam dan banyak. Data data tersebut perlu diorganisir dalam bentuk database. Tulisan ini ingin memberikan informasi tentang pentingnya puskesmas membangun database. Database sangat bermanfat untuk mengetahui data dan akhirnya akan menjadi sebuah informasi kesehatan yang bermanfaat.
Anda jangan berpikir bila membangun database di puskesmas memerlukan biaya yang mahal, kemampuan komputer yang hebat. Tidak. Saya mengajak Anda untuk memanfaatkan fasilitas google untuk membangun database. Layanan google itu ada yang gratis dan ada yang berbayar. Fasilitas yang gratis itu sudah cukup membangun database tingkat puskesmas, karena google menyediakan sekitar 15 gb (maaf kalo salah) untuk menyimpan data. Lumayan kan. Coba bandingkan bila anda menyewa server dengan kapasitas 15 gb, itu sekitar ratusan ribu rupiah atau bahkan jutaan
Langkah pertama yang anda lakukan adalah membuat akun google. Satu akun untuk semua fasilitas google seperti email, drive, google doc, googleÂ
Pertanyaannya yang mungkin terbersit di pikiran saudara adalah mengapa databasenya harus online, tidak disimpan di pc atau laptop? Jawabannya adalah jika database yang anda simpan secara offline di pc atau laptop, maka dikhawatirkan databasenya bisa hilang karena kerusakan dari laptop atau pc. Tetapi jika databasenya tersimpan di server google maka kerusakan pada laptop atau pc tidak akan menghilangkan database tersebut. Lalu keuntungan lain yang bisa didapat adalah kita dapat mengakses data tersebut dimana saja dan kapan saja baik melalui smartphone android maupun laptop atau pc.
Kemudian langkah kedua yang dilakukan adalah membuat google form. Ini adalah form online yang dibuat dimana form ini berisa jenis data apa yang perlu dimasukkan seperti nama pasien, umur, jenis kelamin dan data lain sesuai dengan kebutuhan puskesmas. Form online ini adalah pintu masuknya data artinya semua data diinput disini. Google ini akan memberikan alamat url, agar form online dapat diakses untuk menginput data. Hanya masalahnya alamat url yang diberikan saaangaat paanjaaang. Jadi agak susah untuk mengingatnya. Untuk mengakali url yang panjang perlu dipendekkan dengan cara shorten url seperti goo.gl, bitly dan masih banyak lagi. Bisa juga kalo anda ingin membuat url versi kita dengan cara membeli nama domain baru dengan masa 1 tahun. Nama domain yang dibeli tidak usah yang top level seperti com, net, id. Banyak kok nama domain yang harganya murah seperti top, bid dan lain-lain.
Setelah form online anda terbentuk telah bisa diakses lewat alamat url yang anda buat, maka anda tinggal menginput data puskesmas. Semua data yang diinput lewat form online tersebut akan tersimpan di google drive dalam bentuk spreadsheet (fitur ini harus diaktifkan dulu). Artinya data yang diinput dapat dikonversi ke bentuk file excel sehingga database yang terbentuk adalah data data yang tersimpan di excel. Di program excel kita menyaring data, mengelompokkan data, membuat grafik dan lain-lain sesuai kebutuhan puskesmas.
Inilah cara kita memanfaatkan fitur google yang gratisan tetapi sangat bermanfaat bagi puskesmas.Â