Mohon tunggu...
Jatnika Wibiksana
Jatnika Wibiksana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mati boleh, tua jangan

Ngetril sampe tua

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

JNE: Unicorn Sesungguhnya

31 Januari 2022   17:38 Diperbarui: 31 Januari 2022   17:41 1386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh karena itu, membicarakan JNE kaitannya dengan UMKM ibarat membicarakan matahari terbit di timur dan terbenam di barat. Sebuah aksioma yang akan berlaku sepanjang waktu. Sebab, sudah menjadi fitrah JNE terlahir secara alami sebagai nyawa UMKM dan kemudian menjalankan perannya selaku organ vital UMKM secara natural pula. JNE merupakan bagian integral UMKM dan juga sebaliknya. Tak perlu lagi dibahas, apalagi diperdebatkan.

Yang lebih seksi untuk dibahas justru bagaimana kiat JNE di masa mendatang agar tetap menjadi nyawa UMKM nan tangguh. Satu langkah strategis telah diayun pada tahun kemarin, yaitu membangun infrastruktur fisik berupa megahub seluas 40 hektare dekat Bandara Soekarno-Hatta. Kehadiran megahub dengan sistem robotik ini bertujuan untuk mempercepat arus barang dari luar Jabodetabok ke Jakarta dan sebaliknya. Maklum, 40-50% pengiriman domestik JNE beredar di wilayah Jabodetabek dan Bandung.

Di luar infrastruktur fisik, JNE juga mulai serius membangun ekosistem socio-commerce, yaitu para pemilik merek yang lebih memilih jualan via media sosial atau website dibanding melalui lokapasar. Meski pada tahun terakhir lokapasar menyumbang 40% untuk pendapatan, JNE tidak mau terlena. Apalagi belakangan muncul kecenderungan beberapa lokapasar memiliki ekspedisi internal.

Untuk hal-hal lain di luar itu, tak ada lagi yang perlu dirisaukan. JNE telah punya segalanya. Selama tiga dekade berdiri, JNE mampu membangun sistem yang sangat mumpuni sebagai perusahaan ekspedisi. Data Top Brand Index di atas hanyalah aklamasi akan kinerja JNE selama ini. Maka rasanya JNE tak perlu latah sampai kesusu mematok target absurd seperti mengejar gelar unicorn, misalnya. Sebab pada beberapa kasus, unicorn sekadar valuasi di atas neraca tata buku. Sementara jika mengukur kontribusinya yang sungguh luar biasa dalam menopang perekonomian tanah air --- dengan UMKM sebagai tulang punggungnya, sudah sejak dulu JNE laik disemati label unicorn yang sesungguhnya.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun