Mohon tunggu...
Jatnika Wibiksana
Jatnika Wibiksana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mati boleh, tua jangan

Ngetril sampe tua

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

JNE: Unicorn Sesungguhnya

31 Januari 2022   17:38 Diperbarui: 31 Januari 2022   17:41 1386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah usaha konfeksi berjalan beberapa waktu, kemudian kami menemukan agen ekspedisi yang baru buka gerai di sebuah ruko dekat tempat tinggal. Namanya JNE Pharmindo di Cimahi Selatan. Pemiliknya Pak Abdillah, saat itu berumur 50-an, yang sekaligus merangkap sebagai penjaga gerai.

Jangan bayangkan sistem input data paket dilakukan secara digital seperti sekarang. Kami masih ingat betul, paket pertama yang dikirim menggunakan JNE adalah pesanan seragam olahraga murid sekolah dasar ke Lhokseumawe, Aceh. Saat kami menyodorkan alamat tujuan, Pak Abdillah kemudian mengambil sebuah buku besar berisi senarai ongkir ke berbagai wilayah. Bayangkan, untuk mengetahui jumlah ongkir harus dilakukan secara manual dengan membuka direktori fisik berupa buku berukuran folio. Demikian pula dengan resi pengiriman, ditulis secara manual menggunakan pulpen.

Sejak itu kami langsung jatuh hati pada JNE. Pencarian ongkir dan rekap resi yang masih manual sama sekali tidak berpengaruh apa-apa. Paket itu sampai tujuan sesuai waktu. Yang tidak kalah penting, kami merasa dari segi ongkir dan lokasi agen lebih terjangkau. Karena itulah untuk paket-paket selanjutnya kami selalu menggunakan jasa JNE. Maka secara otomatis kami jadi lebih akrab dengan Pak Abdillah.

Circa 2015, kami merintis usaha jualan apparel dengan tema motor trail. Dipromosikan via Instagram dan Facebook. Sementara untuk landing page hanya digiring ke Whatsapp, lantaran kala itu lokapasar belum sesemarak sekarang. Jauh di luar dugaan, usaha yang kami beri label Motorkotor Apparel itu mendapat respons luar biasa. Mungkin karena momen kemunculannya berbarengan dengan fenomena hobi motor trail yang mulai ngetren di tanah air. Dalam sehari kami rata-rata menjual 15-20 produk.

Dari sinilah persinggungan kami dengan JNE kian intens. Bagaimana tidak, saban hari kami berinteraksi dengan mereka sebab mayoritas pembeli memilih JNE. Padahal kami selalu menyerahkan pemilihan jasa ekspedisi kepada pembeli sepenuhnya. Caranya dengan mengirimkan hasil screenshoot dari aplikasi Raja Ongkir. Aplikasi ini cukup keren. Dalam satu kali pencarian, bisa menyediakan daftar ongkir dari berbagai jasa ekspedisi secara lengkap, mulai dari jenis pengiriman hingga estimasi durasi perjalanan paket. Tapi, seturut pengalaman kami, pembeli hampir pasti memilih JNE.

Seiring berjalannya Motorkotor, kami kembali menemukan sebuah gerai JNE baru yang letaknya tak seberapa jauh dari agen Pharmindo. Berbagi ruangan yang tidak terlalu luas dengan sebuah warnet, agen itu bernama JNE Bojong. Sama seperti JNE Pharmindo, pemilik JNE Bojong awalnya juga sekaligus bertugas sebagai pelayan. Bedanya, JNE Bojong sudah menerapkan sistem otomatis saat rekap paket. Resinya pun dicetak sehingga terkesan lebih mutakhir.

Tentang kelebihan JNE Bojong yang sudah melakukan pencarian ongkir dan mencetak resi secara otomatis, lantas saya ceritakan kepada Pak Abdillah. Ternyata cerita itu membuat Pak Abdi tersengat. Tak lama berselang, dia mengotomatisasi pelayanan. Bahkan langsung merekrut dua orang pegawai.

Seturut melesatnya perkembangan niaga daring melalui lokapasar, JNE Bojong dan JNE Pharmindo tumbuh sangat pesat pula. Buka layanan 24 penuh membuat JNE Bojong dengan cepat memikat hati para pelaku usaha jualan daring di sekitarnya. Sampai-sampai gerai ini mesti memberlakukan nomor antrean.

Awalnya hanya berbagi ruangan dengan sebuah warnet, JNE Bojong kemudian mampu menyewa satu rumah di tepi jalan raya yang tarifnya pasti tidak murah. Mulanya sang pemilik sekaligus merangkap pegawai, sampai bisa menggamit delapan pekerja. Asalnya sang pemilik berangkat kerja menunggangi motor, beberapa tahun berselang sudah terlihat mengendarai SUV mewah berlogo tiga berlian. Transformasi yang luar biasa.

Walaupun tidak segemilang JNE Bojong, JNE Pharmindo pun tumbuh sangat baik. Sekarang memiliki enam pegawai dengan gerai yang amat representatif. Bahkan lebih representatif dibanding JNE Bojong.

Fitrah JNE

Transformasi yang dialami dua agen JNE di atas bukan dinamika sederhana. Di belakangnya ada dinamika yang jauh lebih besar. Yakni berputarnya jentera ekonomi yang di dalamnya mayoritas digerakkan oleh kalangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Jika JNE sebagai sebuah badan usaha berjalan sentosa, maka dipastikan ada geliat UMKM yang tumbuh subur di baliknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun