Mohon tunggu...
Jatnika Wibiksana
Jatnika Wibiksana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mati boleh, tua jangan

Ngetril sampe tua

Selanjutnya

Tutup

Money

Emas, Penjaga Stabilitas Sistem Keuangan Paling Tangguh

1 September 2020   00:15 Diperbarui: 1 September 2020   00:08 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Emas selalu jadi primadona sepanjang masa. (Foto: kompasnasional.com)

Yang dimaksud dengan nilai intrinsik adalah nilai yang terkandung di dalamnya. Acuviarta memberi contoh simpel pada emas lima gram yang harganya sekarang berkisar di angka lima juta rupiah. Kandungan emas sebesar lima gramlah yang membuat harganya jadi sekitar lima juta rupiah. Berbeda dengan uang dolar Amerika, misalnya. Lembar pecahan 100 dolar Amerika sudah pasti bahan bakunya tidak senilai Rp 1.450.000, jika mengacu kurs saat ini sekitar Rp 14.500 per dolar. Bahan bakunya yang terbuat dari campuran serat katun dan linen bisa jadi hanya sekitar satu atau dua dolar saja.

Dengan karakternya yang sangat kuat, masih menurut Acuviarta, emas amat layak kembali dimasukkan dalam kategori produk keuangan. "Sebelum Bank Indonesia menghapusnya, dulu emas memang sempat masuk dalam produk keuangan. Tapi meski sekarang emas tidak lagi digolongkan pada produk keuangan, eksistensinya sangat strategis dalam menjaga stabilitas sistem keuangan. Pada tataran praksis individu masyarakat, menjual emas bisa serta merta memulihkan stabilitas keuangan dari tidak punya uang tunai menjadi punya. Jika praktik ini dilakukan oleh banyak individu, maka efeknya juga akan makin besar. Bisnis jual beli emas bisa menggerakan roda ekononi. Dalam taraf lebih lanjut, sedikit banyak juga akan berimbas pada temperatur makroprudensial aman terjaga. Sebab, bagaimanapun muara dari semua kebijakan pemerintah adalah menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan masyarakat," papar Acuviarta.

Selama ini masyarakat terlanjur percaya bahwa emas sangat bisa diandalkan dalam mengatasi kebutuhan akan uang tunai pada kondisi terjepit. Jika sekarang pemerintah sedang giat mendorong masyarakat manfaatkan produk keuangan agar makroprudensial aman terjaga, maka masyarakat secara naluriah telah lama melakukan itu dengan media emas. Keterjagaan stabilitas sistem keuangan memang punya kaitan erat dengan perilaku masyarakat, tapi juga tidak bisa dilepaskan dari produk keuangan dari sistem ekonomi yang tengah berlaku. "Dan selama ini emas terbukti bisa memenuhi kriteria itu dengan sangat baik," imbuh Acuviarta.

Andalan Masyarakat

Investasi dalam emas bukan hanya bisa menyelamatkan aset dan hidup kita, tapi juga turut menggerakkan jentera ekonomi masyarakat. Setidaknya itu yang dilakukan Toko Emas ABC selama 32 tahun.

Didirikan oleh Ibu Lim Po Tju pada 1988, ABC adalah toko emas ternama di kota kembang. Salah satu gerainya yang terletak di Jalan Terusan Pasirkoja, saban hari selalu dipadati konsumen. Selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tempo hari, Toko Emas ABC sempat tutup. "Dan ketika toko boleh buka kembali selepas PSBB berakhir, kami lebih banyak kedatangan konsumen yang hendak jual emas. Rupanya masyarakat butuh uang tunai untuk jaga-jaga," aku Gloria dari Toko Emas ABC.

Konsumen toko emas, lanjut Gloria, secara umum terdiri dari dua golongan. Pertama, mereka yang memang penggemar perhiasan emas. Golongan ini membeli emas untuk eksistensi dan lambang gengsi. Golongan kedua terdiri dari masyarakat yang beli emas untuk jaga-jaga jika suatu saat kepepet butuh uang tunai. "Tapi prinsip keduanya sama, yakni investasi juga," ucap Gloria.

Gloria sadar Toko Emas ABC jadi andalan masyarakat ketika butuh uang tunai. Karena itu, Gloria menegaskan, tokonya tidak pernah menolak masyarakat yang mau jual emas. Sepanjang sesuai persyaratan, tetap diterima. Berapa pun banyaknya. Itu berarti secara langsung toko emas seperti ABC telah turut serta menjaga stabilitas sistem keuangan pada level paling bawah.

Bukan karena berkecimpung dalam bisnis jual-beli emas bila kemudian Gloria menyarankan masyarakat agar berinvestasi dalam bentuk emas. "Kalau ada uang banyak, investasi di properti jadi pilihan yang bagus. Jika punya uang ditambah punya pengetahuan cukup, boleh lah main saham. Tapi bila ingin memilih media investasi yang simpel dengan risiko relatif kecil, emas adalah pilihan utama," kilahnya.

Bila investasi jadi alasan utama, secara spesifik Gloria memberi saran agar memilih logam mulia. Sebab harga logam mulia seperti produk PT Aneka Tambang (Antam) relatif sama antara beli dan jual. Sementara untuk emas dalam bentuk perhiasan, masing-masing toko punya kebijakan berbeda-beda.

"Sekarang harga emas sedang tinggi. Penjual seperti kami mengalami penurunan dalam aspek penjualan. Di lain pihak, pos pembelian emas dari masyarakat meningkat tajam. Tapi kami tetap yakin emas masih menggiurkan, baik buat para pebisnis seperti kami maupun masyarakat," tegas Gloria.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun