Mohon tunggu...
Angel Sang Pemenang
Angel Sang Pemenang Mohon Tunggu... -

demokrasi telah mati

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Jokowi Makin Panik

4 Desember 2018   11:15 Diperbarui: 4 Desember 2018   11:28 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar di capture dari youtube dan di beri komentar oleh penulis.

Dulu saat kampanye 2014 katanya BLT (Bantuan Langsung Tunai) tidak mendidik. Sekarang pada masa kampanye pilpres, Jokowi dengan terang terangan membagikan sembako di gang sempit. Tentu antara janji dan kenyataan ini dua hal yang bertentangan. 

Aura kebohongan dan kemunafikan jelas terpancar dari paradok diatas. Jika hal kecil saja penuh aroma kebohongan, apakah mungkin infrastruktur yang nilainya ratusan trilyun tidak ada kebohongan?

Hukum Positif dan Etika

Secara hukum memang sulit untuk mendifinisikan apakah acara bagi - bagi sembako di masa kampanye pilpres bukan sebuah money politic. Apalagi era ini hukum sulit dipercaya logikanya. Ada banyak hal yang janggal dan menabrak akal sehat. Tetapi ujung ujungnya hukum tidak berpihak pada yang lemah. 

Kasus pelecehan seksual, yang dihukum korbannya, atas nama UU ITE. Masih banyak lagi jika dicari kejanggalan hukum di jaman rezim ini. Hukum benar benar sudah terpisah dari akal sehat dan etika.

Secara etika, uang BUMN adalah uang negara, uang rakyat. Di saat utang BUMN melambung tinggi dan kinerja keuangannya mengkhawatirkan, sangat tidak masuk akal ada capres yang bagi - bagi sembako memakai uang BUMN.


CSR untuk sustainability perusahaan bukan untuk melanggengkan Rezim

Bagi perusahaan, selain faktor faktor bisnis dan ekonomi, ada faktor sosial, lingkungan, ham dll yang saat ini dianggap signifikan mempengaruhi keberlangsungan usahanya. 

Sederhananya, perusahaan akan makin besar jika konsumennya bahagia dan makin sejahtera, karena itu artinya daya beli meningkat dan perusahaan makin besar omsetnya. 

Jadi sangat tidak masuk akal jika CSR di arahkan untuk dukungan politik, apalagi pemilik BUMN adalah rakyat yang jelas punya banyak preferensi politik yang berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun