Mohon tunggu...
OPA JAPPY
OPA JAPPY Mohon Tunggu... profesional -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Acount Baru http://www.kompasiana.com/opajappy

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Fungsi Pendidikan Agama Kristen di Indonesia

8 Desember 2011   02:26 Diperbarui: 4 April 2017   16:27 6500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PAK di Indonesia tidak boleh menjadikan peserta didiknya menjadi “anti nasional” sehingga tidak menganggap dirinya sabagai bagian dari rakyat dan bangsa Indonesia. PAK tidak hanya menciptakan hasil orang Kristen yang mengasihi diri sendiri, tetapi juga sesamanya. PAK di Indonesia juga harus menjadikan manusia Indonesia aktif di Indonesia, dan mengupayakan kedamaian di tengah masyarakat.

Dengan demikian sangatlah tepat apabila PAK tidak berhenti menciptakan terhadap tujuan akhir yaitu “menjadikan semua bangsa murid-Ku”.

III

PAK SEBAGAI SALAH SATU ALAT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS MANUSIA INDONESIA

Salah satu fungsi orang tua (ayah-ibu) di rumah adalah sebagai pendidik. Oleh sebab itu, sebagai pendidik, mereka juga harus berupaya mengetahui prinsp-prinsip peningkatan kualitas belajar dan mengajar seperti dimiliki para pendidik (guru) disekolah dan pendeta serta majelis gereja. Pendidik bukan hanya bertugas untuk menyampaikan informasi (bahan ajaran) kepada peserta didik, tetapi harus berupaya agar peserta didik sungguh-sungguh belajar dalam arti mengerti, memahami makna, dan menerima apa yang diajarkan, bahkan mempraktekannya dalam kehidupan. Pendidik harus mendorong peserta didik memahami apa yang dibicarakan di kelas atau diluarnya. Untuk itu, memerlukan suatu proses yang berkelanjutan, karena belajar merupakan proses. Proses yang dinamis dan mengarah pada terjadinya perubahan. Perubahan akibat hasil belajar menyangkut ranah kognitif, afektif dan psikomotoris.

Untuk mencapai semua ranah itu, maka proses belajar mengajar harus memperhatikan teori belajar dan gaya belajar, yaitu belajar sebagai kemampuan manusia menyimak apa yang diminati dan dipelajarinya; belajar sebagai pengembangan daya-daya dalam diri manusia; belajar sebagai pembentukan tingkah laku.

KESIMPULAN

Tuhan Allah menciptakan segala sesuatu dengan bersabda. Ia menciptakan dari tidak ada menjadi ada, juga dalam keadaan baik dan sempurna. Manusia diciptakan Tuhan Allah dengan Tangan-Nya, sebagai mitra kerja Allah dalam menatalayani dunia serta memiliki kebebasan dan tanggung jawab penuh terhadap pengelolaan hidupnya kepada Tuhan Allah.

Dosa menjadikan apa yang indah dan biak serta sempurna itu menjadi rusak. Dosa juga menjadikan seluruh atau semua manusia (Rom 3:26, 5:12, 6:23), hanya Yesus yang tidak berdosa, Ibr 4:15. Juga menjadikan manusia terpisah satu sama lain, mengembaradan menemukan wilayah untuk membangun komunitas serta mengembangkan hidup dan kehidupan.

Manusia Indonsia juga termasuk umat manusia yang telah berdosa kehilangan kemuliaan Tuhan Allah. Kehadiran Gereja atau Agama Kristen di Indonesia gereja-gereja di Eropa dan Amerika melaksanakan Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus. Pada perkembangan kemudian Gereja-gereja di Indonesiapun melakukan hal yang sama dengan gereja-gereja di seluruh dunia. Salah satu tugas gereja di Indonesia adalah melakukan pendidikan agama kristen (PAK) kepada orang Kristen. PAK yang dilakukan oleh Gereja sebagai bagian untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional Indonesia.



PAK dapat sebagai bagian tujuan pendidikan nasional yang menjadikan manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.


  1. Baker, D. L. 1993,Satu Alkitab, Dua Perjanjian: Suatu Studi tentang Hubungan Teologis antara PL dan PB, Jakarta:Gunung Mulia,.
  2. Barr, J. 1997, Alkitab di dunia modern (diterjemahkan oleh I. J. Cairns), Jakarta: Gunung Mulia.
  3. Darmaputera, Eka, 1988, Konteks berteologi di Indonesia: Buku penghormatan untuk HUT ke-70 Prof. Dr. P. D.Latuihamallo, Jakarta: BPK-GM
  4. de Jonge, C. 1985 Kontekstualisasi sebagai sejarah (Pidato Dies Natalis STT Jakarta ke-52), Jakarta: STT Jakarta.
  5. Kahin, G. Mc Turnan, Refleksi pergumulan lahirnya Republik NASIONALISME DAN REVOLUSI DI INDONESIA (diterjemahkan oleh Nin Bakdi Soemanto), Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
  6. Lempp, W. 1974, Tafsiran Kejadian (32:1-36:43): Kej. IV/bag. 2, Jakarta: BPK-GM.
  7. Sidjabat, B. Samuel, M.Th., Ed.D, Strategi Pendidikan Kristen: Suatu Tinjauan Teologis-Filosofis (Edisi Revisi), Yogyakarta : Yayasan ANDI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun