Mohon tunggu...
Ahmad J Yusri
Ahmad J Yusri Mohon Tunggu... Penerjemah - Mahasiswa Fisika UIN Malang

Mahasiswa Biofisika Succesfulness is only result from mature preparation

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tamiya Impian

3 Juli 2022   22:49 Diperbarui: 3 Juli 2022   23:34 719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Sumber: mobimoto.com

Sudah seminggu ia mengumpulkan duit baik dari Ibunya maupun hasil jerih payahnya mengumpulkan loakan. Ia sampai tahan tak jajan disekolah demi membeli Tamiya Idamannya yang sering tayang di Channel Televisi.

            "Gak sabar pengen beli tamiya biar kaya si Boron dan teman-temannya" ujar Ocin

            "Beneran, Mau beli lu Cin. Kalau gue sih takut gampang rusak cin kalo beli tamiya, kan dirumah gue banyak adek." Balas Hasan

            Ocin tetap optimis pada tamiya impiannya yang tak bakal kenapa-napa meskipun sadar kalau ia juga punya adik yang masih kecil.

Di hari kesepuluh sejak Ocin menabung, uang yang ia kumpulkan sudah cukup membeli Tamiya. Akhirnya, dia berangkat membeli tamiya pujaannya di Pasar Ungu yang cukup jauh dari rumahnya. Ocin meminjam sepeda milik hasan untuk pergi kesana. Rasa bahagia, haru, khawatir menjadi satu dalam dirinya sembari menggowes sepeda butut yang tak remnya sudah aus sehingga perlu di rem secara manual dengan kaki. Selama 30 menit, Ocin sampai juga di Pasar Ungu. Ia menyandarkan sepedanya di pohon kelapa dan segera berlari ke toko mainan seberang milik Pak Malik.

            "Cari apa lu tong?" tanya Pak Malik

            "Tamiya Sonic Saber om"

            "Owh, ada tuh dipojokan bentar ya "

            "Berapaan itu om? "

            "Kalo yang ini 40 ribu aja tong" jelas Pak Malik

Seketika, ia memeriksa yang uang dibungkus kantong plastiknya. Ia menerka-nerka dan hanya mandapati 35 ribu. Tatapan ocin jadi sendu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun