Mohon tunggu...
Janet Jarusdy
Janet Jarusdy Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Apakah yang Menyebabkan Eritrosit Lemah pada Zaman Sekarang?

25 November 2017   13:34 Diperbarui: 25 November 2017   15:04 2060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya atau bertambahnya radikal bebas di dalam tubuh. Pertama, bertambahnya radikal bebas di dalam tubuh disebabkan oleh gaya hidup di mana seseorang bekerja terlalu keras yang menyebabkan dirinya menjadi kurang tidur. 

Hal ini bisa menyebabkan produksi hormon melatonin yang merupakan suatu hormon yang membantu manusia untuk dapat tidur, memperlancar aliran darah, menjaga kesahatan suatu sel, serta diketahui sebagai hormon yang paling efektif di dalam tubuh yang berfungsi dalam mengatasi adanya radikal bebas serta mengendalikan adanya kerusakan- kerusakan oksidatif ( oxidative damage ). 

Selain itu, melatonin juga mengandung antioksidan yang sangat ampuh, anti- inflamasi, serta memiliki kandungan yang bekerja dalam sistem imun atau kekebalan tubuh. Dari situ, kita dapat mengetahui bahwa keberadaan melatonin sangatlah penting bagi tubuh kita.

Sayangnya, kandungan hormon melatonin dalam tubuh dapat berkurang akibat kekurangan tidur karena produksi hormon melatonin dipengaruhi oleh tinggi rendahnya intensitas cahaya yang ada pada retina mata.  

Cara kerjanya adalah sebagai berikut, sel fotoreseptor yang berada di retina mata akan memberi sinyal akan keberadaan atau eksistensi cahaya ke suprachiasmatic nucleus atau yang dapat disebut juga sebagai SCN yang berada di bagian hipotalamus otak Setelah sinyal sampai di otak, maka akan diteruskan ke kelenjar pineal. Kelenjar pineal inilah yang akan menghasilkan hormon melatonin yang dapat menghasilkan rasa kantuk. Maka dari itu, puncak dari pembentukan dari melatonin adalah pada dini hari ( pukul 2.00 -- pukul 4.00 ) terlebih karena rendahnya intensitas cahaya yang ditangkap oleh retina.

Akan tetapi, apabila seseorang bekerja hingga pagi terlebih dengan memakai alat- alat digital untuk menyelesaikan tugas, dapat membuat produksi melatonin menjadi tidak maskimal karena retina masih menangkap cahaya dengan intensitas yang cukup tinggi di malam hari. Dengan berkurangnya melatonin yang memiliki fungsi dalam menangani radikal bebas menyebabkan bertambahnya radikal bebas yang dapat berujung pada pengurangan dalam umur eritrosit.


Kedua adalah tingkat rasa stres secara emosional yang meningkat atau tinggi yang diakibatkan oleh kesibukan atau bekerja terlalu keras. Rasa stres ini dapat meningkatkan produksi hormon kortisol, yaitu salah satu hormon steroid yang dibentuk di kelenjar adrenal, di dalam tubuh. Sebagian besar sel di dalam tubuh memiliki reseptor kortisol dan sekresi dari hormon kortisol ini dikendalikan oleh hipotalamus, kelenjar adrenalin, dan beberapa kelenjar lainnya. 

Kelebihan kortisol di dalam tubuh yang dapat dilihat dari jumlah bagian kortisol yang ada di dalam darah ini dapat meningkatkan produksi radikal bebas terutama bila seseorang dengan kortisol tinggi mengalami penghambatan dalam pembentukan atau pertumbuhan tulang yang biasanya diatasi dengan mengkonsumsi berbagai jenis makanan yang mengandung kalsium. 

Apabila kandungan kalsium di dalam tubuh terlalu tinggi, maka akan mengakibatkan peningkatan termogenesis yang akhirnya akan meningkatkan suhu atau temperature tubuh menjadi lebih panas dan itu akan memicu peningkatan dari produksi radikal bebas yang akan melemahkan atau mengurangi umur eritrosit. Bahkan bagi para wanita yang memiliki kadar kortisol dapat menyebabkan gangguan dalam siklus mestruasi.

Selain itu, kortisol juga menghambat aldosteron yang akhirnya menimbulkan suatu efek yang disebut dengan diuretik. Keadaan ini menjadi salah satu pemicu dari hipertensi atau tekanan darah tinggi yang biasanya diderita oleh orang- orang yang memiliki sindrom Cushing yang juga disebabkan akibatkan kadar hormon kortisol yang terlalu tinggi atau melebihi batas wajar. 

Kelebihan hormon kortisol juga dapat mempengaruhi kemotaksis leukosit apabila terjadi infeksi pada suatu area yang akhirnya dapat mengakibatkan penurunan dari sistem kekebalan tubuh yang sangat penting bagi manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun