Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Kompasianer Terpopuler 2024

"Menggapai Angan di Tengah Badai"

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Tata Kelola Sisa Barang Konstruksi Dalam Mendukung Green Building, Solusi Bangunan Bebas Sampah

19 Oktober 2025   13:45 Diperbarui: 19 Oktober 2025   21:40 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banyak proyek masih menganggap limbah sebagai "biaya tambahan" yang tidak perlu dipikirkan. (Sumber foto: Jandris_Sky)

Pengelolaan sisa barang konstruksi dalam mendukung green building: solusi tata melola bangunan nol sampah

Bayangkan sebuah proyek pembangunan gedung megah di tengah kota beton, baja, kayu, dan berbagai bahan lain berserakan di sekitar area proyek. 

Setelah proyek rampung, sisa materialnya menumpuk: potongan besi, puing beton, papan kayu rusak, bahkan karung semen yang tak terpakai. 

Di balik kemegahan gedung yang berdiri, tersisa jejak "tak kasat mata" berupa limbah konstruksi yang sering kali berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA). 

Inilah sisi gelap industri konstruksi yang jarang dibicarakan: limbah pembangunan.

Konsep circular construction menjadi bagian penting dalam perencanaan kota berkelanjutan.(Sumber foto: Jandris_Sky)
Konsep circular construction menjadi bagian penting dalam perencanaan kota berkelanjutan.(Sumber foto: Jandris_Sky)

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2021 tercatat sekitar 29 juta ton limbah konstruksi dan pembongkaran dihasilkan di Indonesia. Ironisnya, hanya sekitar 14,96 juta ton yang berhasil dikelola. 

Artinya, lebih dari separuh limbah konstruksi dibiarkan tanpa pengelolaan yang layak mengotori lingkungan, mencemari tanah, dan menghambat upaya pembangunan berkelanjutan. 

Padahal, di era modern yang gencar dengan isu perubahan iklim, pengelolaan limbah konstruksi justru bisa menjadi pintu masuk menuju konsep Green Building dan bangunan Nol Sampah (Zero Waste Building).

Pembangunan sejati bukan tentang seberapa tinggi gedung berdiri, tetapi seberapa kecil jejak yang ditinggalkan untuk bumi. (Sumber foto: Jandris_Sky)
Pembangunan sejati bukan tentang seberapa tinggi gedung berdiri, tetapi seberapa kecil jejak yang ditinggalkan untuk bumi. (Sumber foto: Jandris_Sky)

Limbah Konstruksi: Masalah Serius yang Sering Diabaikan

Limbah konstruksi bukan hanya sekadar tumpukan puing. 

Ia mencakup berbagai jenis material seperti beton, logam, kaca, plastik, aspal, dan kayu. 

Jika tidak ditangani dengan benar, material-material ini dapat menimbulkan polusi udara akibat pembakaran, pencemaran air akibat rembesan bahan kimia, hingga degradasi lahan akibat penimbunan berlebihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun