Pertumbuhan tanaman bunga kana dalam menyerap limbah deterjen pada berbagai jenis tanah.
Siapa sangka, bunga kana yang sering kita lihat menghiasi taman rumah atau tepi jalan ternyata punya kemampuan luar biasa dalam menjaga lingkungan?Â
Di balik keindahan daunnya yang besar dan bunganya yang mencolok, tanaman ini ternyata mampu membantu menyerap limbah deterjen dari air buangan rumah tangga.Â
Nah, menariknya lagi, kemampuan bunga kana dalam menyerap limbah ini bisa berbeda-beda tergantung pada jenis tanah tempatnya tumbuh.Â
Yuk, kita bahas dengan santai tapi tetap ilmiah!
Bunga kana atau Canna indica dikenal sebagai tanaman hias tropis yang mudah tumbuh di berbagai kondisi lingkungan.Â
Tanaman ini tahan terhadap genangan air, memiliki sistem perakaran yang kuat, dan bisa tumbuh dengan cepat.Â
Namun di balik keindahannya, bunga kana punya peran penting dalam proses fitoremediasi yaitu teknik membersihkan lingkungan dari polutan dengan bantuan tanaman.Â
Deterjen, yang umumnya mengandung fosfat, surfaktan, dan bahan kimia lain, termasuk limbah rumah tangga yang bisa mencemari tanah dan air.Â
Di sinilah bunga kana beraksi sebagai "penyaring alami" yang menyerap zat berbahaya dari air limbah.
Ketika air limbah deterjen masuk ke tanah, sebagian besar bahan kimianya akan menempel di partikel tanah.Â
Nah, jenis tanah inilah yang memengaruhi seberapa efektif bunga kana bisa menyerap polutan.Â
Misalnya, pada tanah liat, pori-porinya kecil dan kemampuan menahan airnya tinggi.Â
Artinya, air limbah akan bertahan lebih lama di sekitar akar, memberi waktu bagi tanaman untuk menyerap zat pencemar.Â
Namun, kekurangannya, sirkulasi udara di tanah liat kurang baik, yang kadang bisa membuat akar kesulitan bernapas.
Berbeda halnya dengan tanah pasir. Jenis tanah ini punya pori-pori besar, jadi air cepat meresap dan mengalir.Â
Dampaknya, bunga kana harus bekerja lebih cepat karena air yang membawa limbah tidak lama berada di sekitar akar.Â
Meskipun begitu, akar bunga kana yang menjalar luas tetap bisa menyerap sebagian zat kimia sebelum air mengalir pergi.Â
Tanah pasir bisa dibilang cocok untuk uji coba awal, tapi efektivitas penyerapan limbah deterjen biasanya tidak sebaik tanah liat.
Lalu ada tanah lempung, yang sering dianggap "tanah ideal" bagi banyak jenis tanaman.Â
Teksturnya merupakan campuran antara pasir dan liat, sehingga memiliki keseimbangan antara kemampuan menahan air dan sirkulasi udara.Â
Dalam tanah seperti ini, bunga kana bisa tumbuh subur sekaligus bekerja optimal dalam menyerap kandungan fosfat dan surfaktan dari limbah deterjen.Â
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pada tanah lempung, bunga kana menunjukkan pertumbuhan daun yang lebih lebar, batang lebih kokoh, dan warna daun lebih hijau karena kondisi akar yang sehat.
Proses penyerapannya sendiri cukup menarik.Â
Akar bunga kana memiliki kemampuan menyerap air yang tercemar, lalu menyalurkan unsur kimia ke jaringan batang dan daun.Â
Sebagian besar bahan kimia berbahaya, seperti fosfat dari deterjen, akan dimanfaatkan tanaman untuk pertumbuhan tentu dalam kadar tertentu yang tidak berlebihan.Â
Sementara itu, surfaktan atau zat pembusa akan terurai oleh mikroorganisme yang hidup di sekitar akar.Â
Hubungan antara akar bunga kana dan mikroba tanah ini menciptakan sistem alami yang efisien untuk membersihkan air limbah.
Selain berfungsi sebagai penyerap limbah, pertumbuhan bunga kana di berbagai jenis tanah juga menunjukkan perbedaan yang menarik.Â
Di tanah liat, meskipun pertumbuhan awalnya lambat karena aerasi yang kurang, tanaman ini bisa tumbuh besar dan tahan lama.Â
Di tanah pasir, bunga kana tumbuh cepat tetapi daunnya cenderung lebih kecil karena kadar air cepat hilang.Â
Sedangkan di tanah lempung, kombinasi kelembapan dan drainase yang seimbang membuat bunga kana tumbuh optimal daunnya hijau segar, bunga bermekaran, dan akar kuat menancap.
Menariknya, tanaman ini juga bisa menjadi indikator alami terhadap tingkat pencemaran.Â
Jika air limbah terlalu pekat, daun bunga kana bisa menguning atau layu.Â
Tapi jika kadarnya masih dalam batas wajar, tanaman tetap tumbuh normal bahkan lebih subur karena mendapatkan tambahan unsur fosfat yang memang dibutuhkan untuk pertumbuhan.Â
Jadi, selain membantu membersihkan limbah, bunga kana juga memberi sinyal alami tentang seberapa parah pencemaran yang terjadi di sekitar kita.
Keunggulan lainnya, bunga kana tidak membutuhkan perawatan rumit.Â
Cukup disiram secara teratur, diberi pencahayaan cukup, dan dijaga agar tidak kekeringan.Â
Dalam sistem penjernihan limbah rumah tangga skala kecil, bunga kana sering ditanam dalam kolam atau bedeng khusus yang dialiri air limbah dari dapur atau kamar mandi.Â
Air yang melewati tanaman ini akan menjadi lebih bersih sebelum masuk ke saluran pembuangan akhir.
Dari sini, kita bisa belajar bahwa solusi untuk mengurangi pencemaran tidak selalu harus dengan teknologi mahal.Â
Alam sudah menyediakan caranya sendiri melalui tanaman seperti bunga kana.Â
Dengan menanam bunga kana di halaman rumah, selain memperindah suasana, kita juga berkontribusi terhadap kebersihan lingkungan.Â
Bayangkan jika setiap rumah punya sudut kecil dengan tanaman ini, berapa banyak air limbah yang bisa difilter secara alami sebelum mencemari sungai dan tanah.
Jadi, bunga kana bukan sekadar tanaman hias, tapi juga pahlawan hijau yang bekerja diam-diam menjaga bumi tetap bersih.Â
Di berbagai jenis tanah, ia menunjukkan kemampuan adaptasi dan fungsi ekologis yang luar biasa.Â
Lewat riset sederhana dan kesadaran lingkungan yang tinggi, bunga kana bisa menjadi contoh nyata bagaimana keindahan dan keberlanjutan bisa tumbuh berdampingan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI