Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Kompasianer Terpopuler 2024

"Menggapai Angan di Tengah Badai"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Tanaman Bunga Kana" Solusi Menyerap Limbah Deterjen Pada Berbagai Jenis Tanah Dalam Menjaga Lingkungan

15 Oktober 2025   18:34 Diperbarui: 15 Oktober 2025   18:34 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bunga kana atau Canna indica dikenal sebagai tanaman hias tropis yang mudah tumbuh di berbagai kondisi lingkungan. (Sumber foto: Jandris_Sky)

Keunggulan lainnya, bunga kana tidak membutuhkan perawatan rumit. 

Cukup disiram secara teratur, diberi pencahayaan cukup, dan dijaga agar tidak kekeringan. 

Dalam sistem penjernihan limbah rumah tangga skala kecil, bunga kana sering ditanam dalam kolam atau bedeng khusus yang dialiri air limbah dari dapur atau kamar mandi. 

Air yang melewati tanaman ini akan menjadi lebih bersih sebelum masuk ke saluran pembuangan akhir.

Dari sini, kita bisa belajar bahwa solusi untuk mengurangi pencemaran tidak selalu harus dengan teknologi mahal. 

Alam sudah menyediakan caranya sendiri melalui tanaman seperti bunga kana. 

Dengan menanam bunga kana di halaman rumah, selain memperindah suasana, kita juga berkontribusi terhadap kebersihan lingkungan. 

Bayangkan jika setiap rumah punya sudut kecil dengan tanaman ini, berapa banyak air limbah yang bisa difilter secara alami sebelum mencemari sungai dan tanah.

Jadi, bunga kana bukan sekadar tanaman hias, tapi juga pahlawan hijau yang bekerja diam-diam menjaga bumi tetap bersih. 

Di berbagai jenis tanah, ia menunjukkan kemampuan adaptasi dan fungsi ekologis yang luar biasa. 

Lewat riset sederhana dan kesadaran lingkungan yang tinggi, bunga kana bisa menjadi contoh nyata bagaimana keindahan dan keberlanjutan bisa tumbuh berdampingan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun