Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Kompasianer Terpopuler 2024

"Menggapai Angan di Tengah Badai"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Deforestasi dan Fragmentasi Habitat: Harimau Punah, Kebun Kita Bisa Rusak. Kenapa Begitu??

1 Oktober 2025   00:24 Diperbarui: 1 Oktober 2025   00:24 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Populasi makin kecil, resiko kawin sedarah makin besar, dan akhirnya perlahan bisa punah.

Efek Domino: Dari Hutan ke Kebun

Nah, dampak dari punahnya harimau nggak cuma berhenti di hutan. Harimau itu predator puncak, alias satwa yang ada di puncak rantai makanan. 

Mereka mengontrol populasi hewan herbivora kayak rusa, babi hutan, dan kijang. Kalau jumlah harimau berkurang drastis, otomatis populasi hewan-hewan ini meledak.

Kedengarannya sepele, tapi efeknya luar biasa. Rusa dan babi hutan bisa merusak regenerasi hutan dengan memakan tunas-tunas muda.

Lama-lama, hutan susah pulih, tanah jadi gundul, air nggak terserap, dan erosi gampang terjadi. 

Kalau banjir atau longsor datang, siapa yang paling rugi? 

Ya manusia juga, terutama petani yang lahannya ada di dataran rendah.

Belum lagi kalau babi hutan atau rusa masuk ke area pertanian. Ladang jagung, padi, sampai sayuran bisa ludes dalam semalam. 

Tanpa "polisi hutan" bernama harimau, hewan-hewan ini jadi lebih berani merambah lahan manusia. 

Akhirnya, konflik antara petani dengan satwa liar makin sering. Jadi jelas banget: punahnya harimau bisa bikin kebun kita rusak.

Coexistence: Harmoni Manusia dan Satwa Liar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun