Merawat pagar singkong sebenarnya nggak sulit. Cukup pastikan batang ditancapkan di tanah yang agak gembur supaya mudah tumbuh.Â
Sesekali bisa diberi pupuk organik supaya lebih subur.Â
Kalau sudah mulai terlalu tinggi atau lebat, tinggal dipangkas supaya tetap rapi.
Justru, pemangkasan ini jadi keuntungan tambahan, karena batang hasil pangkasan bisa digunakan lagi untuk menanam pagar baru atau dijual ke orang lain yang membutuhkannya.Â
Jadi, siklusnya berkelanjutan dan tidak ada yang terbuang percuma.
Solusi Hijau untuk Kehidupan yang Lebih Baik
Di tengah isu perubahan iklim dan gaya hidup ramah lingkungan yang makin digaungkan, pagar hidup dari batang singkong ini bisa jadi contoh nyata langkah kecil yang punya dampak besar.Â
Bayangkan kalau setiap rumah di desa atau pinggiran kota mau membuat pagar hidup semacam ini.Â
Lingkungan jadi lebih hijau, udara lebih segar, dan masyarakat juga dapat manfaat ekonomi dari hasil panen singkongnya.
Memang, pagar singkong mungkin terdengar sederhana.Â
Tapi justru dari hal sederhana inilah kita bisa belajar bahwa solusi hijau tidak selalu rumit atau mahal.Â
Kadang, jawabannya ada di sekitar kita, tinggal bagaimana kita melihat dan memanfaatkannya.
Pagar hidup dari batang singkong adalah bukti bahwa sesuatu yang terlihat sepele bisa jadi solusi cerdas.Â