"Remaja sebagai agen perubahan memiliki potensi besar dalam mendukung aksi iklim melalui perilaku sehari-hari yang berkelanjutan"
Perubahan iklim merupakan salah satu tantangan terbesar abad ke-21 yang menuntut aksi kolektif lintas generasi.Â
Dampaknya yang luas, mulai dari naiknya permukaan laut hingga bencana alam yang semakin sering terjadi, menuntut perhatian serius dari berbagai sektor, termasuk pendidikan.Â
Remaja sebagai generasi penerus memiliki peran strategis dalam menciptakan masa depan yang berkelanjutan.Â
Untuk itu, diperlukan pendekatan yang mampu menginternalisasi nilai dan perilaku ramah lingkungan secara efektif dalam keseharian mereka.Â
Salah satu pendekatan yang dinilai inovatif dan aplikatif dalam konteks ini adalah strategi nudging yang dikombinasikan dalam pendidikan lingkungan hidup, sejalan dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDG) nomor 4 tentang pendidikan berkualitas dan SDG 13 tentang penanganan perubahan iklim.
Pendidikan Lingkungan dan Perilaku Remaja
Pendidikan lingkungan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik terhadap lingkungan hidup dan tantangannya.Â
Pada kelompok usia remaja, pendidikan ini tidak hanya bertujuan membentuk pengetahuan kognitif, tetapi juga harus mampu mengubah cara pandang dan kebiasaan sehari-hari.Â
Dalam praktiknya, pendidikan lingkungan sering kali terjebak dalam pendekatan normatif dan kognitif saja, sehingga tidak berdampak signifikan pada perubahan perilaku.Â
Oleh karena itu, dibutuhkan model intervensi yang mampu menggerakkan individu dari pemahaman menuju aksi nyata.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya