Awalnya saya tidak pernah berpikir soal keuntungan.Â
Fokus saya hanya ingin menjaga ayam-ayam saya tetap sehat dan produktif.Â
Namun seiring waktu, saya mulai berpikir, "Kenapa tidak coba dimaksimalkan?"Â
Apalagi harga telur di pasaran cukup stabil, dan permintaannya selalu ada.Â
Masyarakat Indonesia sangat akrab dengan telur, baik sebagai lauk utama maupun bahan tambahan dalam masakan.
Dari situlah saya mulai menambah jumlah ayam.Â
Dari 5 ekor, bertambah menjadi 10, lalu 20, hingga sekarang saya sudah memelihara puluhan ekor ayam petelur.Â
Menariknya, perawatan ayam petelur tidak serumit yang dibayangkan banyak orang.Â
Kuncinya adalah konsistensi dalam pemberian pakan dan kebersihan kandang.
Kombinasi Pakan: Hemat Tapi Tetap Bernutrisi
Salah satu hal yang saya pelajari adalah bagaimana memberikan pakan yang seimbang, namun tidak boros biaya.Â
Selain menggunakan pakan konsentrat, saya juga memanfaatkan limbah dapur sebagai pakan tambahan.Â
Nasi sisa, daun pepaya, kulit sayuran, bahkan sisa sayur dari dapur bisa diolah dan dicampur untuk menjadi pakan alami yang kaya nutrisi.