Kedua, proses produksinya lebih ramah lingkungan dibandingkan industri kertas konvensional yang menggunakan kayu dan bahan kimia berat.Â
Dengan memanfaatkan limbah dapur seperti kulit singkong, kita tidak perlu lagi menebang pohon untuk memproduksi kertas.
Ketiga, kertas ini memiliki nilai estetika dan artistik. Karena serat alaminya masih terlihat dan teksturnya khas, kertas Mbah Kingkong sangat cocok digunakan dalam produk kerajinan, kemasan etnik, hingga kebutuhan dekoratif dan artistik.
Kegunaan yang Semakin Luas
Kertas Mbah Kingkong sudah mulai digunakan dalam berbagai kebutuhan. Di bidang kerajinan, kertas ini cocok untuk membungkus tas, dompet, sepatu, dan produk kreatif lainnya.Â
Dalam dunia fesyen, kertas ini bahkan digunakan sebagai pola dasar baju karena mudah digambar dan dibentuk.
Tidak berhenti di situ, kertas singkong juga digunakan sebagai pembungkus makanan alami, pengganti plastik, dan bahkan sebagai bahan sumbu untuk lilin atau lampu minyak.Â
Fleksibilitas kegunaan ini menunjukkan bahwa limbah sebenarnya hanya menunggu sentuhan inovasi untuk menjadi sumber daya yang luar biasa.
Menuju Gaya Hidup Berkelanjutan
Kehadiran Mbah Kingkong adalah bagian dari gerakan yang lebih besar: mengajak masyarakat untuk hidup lebih sadar lingkungan.Â
Limbah organik yang melimpah seharusnya tidak dibuang begitu saja.Â
Dengan teknologi sederhana, pendidikan yang tepat, dan kemauan untuk berinovasi, limbah seperti kulit singkong bisa menjadi penyelamat bumi sekaligus sumber ekonomi baru.