Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Kompasianer Terpopuler 2024

Master of Human Resource Management "Menggapai Angan di Tengah Badai"

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Museum Mini Sisa Hartaku: Napak Tilas Peninggalan Sang Merapi

12 Mei 2025   19:52 Diperbarui: 13 Mei 2025   14:00 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Museum Mini Sisa Hartaku merupakan Peninggalan yang tersisa, memori dan kehidupan yang nyaris musnah. (sumber foto: Jandris_Sky)

Museum Mini Sisa Hartaku adalah monumen peringatan yang menyimpan kenangan, luka, dan sekaligus harapan. 

Di sebuah sudut Dusun Petung, Desa Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, berdiri sebuah rumah tua yang kini dikenal sebagai Museum Mini Sisa Hartaku. 

Tak seperti museum pada umumnya yang megah dan modern, museum ini berdiri di atas bangunan rumah yang tembok-temboknya tampak gosong, seperti bekas terbakar. 

Peninggalan yang tersisa bukanlah sekadar benda, tapi juga memori dan kehidupan yang nyaris musnah. (sumber foto: Jandris_Sky)
Peninggalan yang tersisa bukanlah sekadar benda, tapi juga memori dan kehidupan yang nyaris musnah. (sumber foto: Jandris_Sky)

Suasana suram dan sunyi seakan menjadi saksi bisu dari sebuah tragedi besar yang pernah menghantam kawasan ini: Letusan dahsyat Gunung Merapi pada tahun 2010.

Museum Mini Sisa Hartaku bukan sekadar tempat wisata biasa. 

Ia adalah monumen peringatan. Ia menyimpan kenangan, luka, dan sekaligus harapan. 

Nama "Sisa Hartaku" mencerminkan isi museum tersebut, yaitu barang-barang sisa dari rumah milik Bapak Sriyanto yang hancur dihantam awan panas Merapi. 

Peninggalan yang tersisa bukanlah sekadar benda, tapi juga memori dan kehidupan yang nyaris musnah. (sumber foto: Jandris_Sky)
Peninggalan yang tersisa bukanlah sekadar benda, tapi juga memori dan kehidupan yang nyaris musnah. (sumber foto: Jandris_Sky)

Dalam bahasa yang sederhana namun menyentuh, museum ini menyuarakan bahwa apa yang tersisa bukanlah sekadar benda, tapi juga memori dan kehidupan yang nyaris musnah.

Begitu memasuki area museum, pengunjung akan langsung disambut dengan suasana muram yang kuat. 

Peninggalan yang tersisa bukanlah sekadar benda, tapi juga memori dan kehidupan yang nyaris musnah. (sumber foto: Jandris_Sky)
Peninggalan yang tersisa bukanlah sekadar benda, tapi juga memori dan kehidupan yang nyaris musnah. (sumber foto: Jandris_Sky)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun