Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Kompasianer Terpopuler 2024

"Menggapai Angan di Tengah Badai"

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Jangan Buang Ampas Kopi, Olah Limbah Jadi "Coffee Compost"

14 Maret 2025   21:47 Diperbarui: 14 Maret 2025   21:47 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Coffee compost. (sumber foto: Expat. Roasters/Pinterest)

Ampas kopi memiliki banyak manfaat bagi lingkungan, terutama untuk kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman.


Kopi bukan sekadar minuman yang menemani waktu santai atau kerja, tetapi juga bagian dari gaya hidup masyarakat modern. 

Indonesia, sebagai salah satu penghasil kopi terbesar di dunia, memiliki tingkat konsumsi kopi yang terus meningkat. 

Namun, di balik nikmatnya secangkir kopi, ada satu hal yang sering diabaikan: limbah ampas kopi yang terbuang begitu saja.

Ampas kopi seduhan. (sumber foto: Jandris_Sky)
Ampas kopi seduhan. (sumber foto: Jandris_Sky)

Padahal, jika dimanfaatkan dengan baik, ampas kopi bisa diolah menjadi pupuk kompos atau yang dikenal sebagai coffee compost. 

Dengan kandungan nutrisi yang baik untuk tanah, ampas kopi dapat menjadi solusi ramah lingkungan untuk mengurangi limbah dan meningkatkan kesuburan tanah.

Indonesia, Penghasil Kopi Terbesar ke-4 di Dunia

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia. 

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), produksi kopi nasional terus meningkat seiring dengan tingginya permintaan domestik dan ekspor. 

Pada tahun 2020, Indonesia menghasilkan sekitar 15,59 ton limbah ampas kopi dari konsumsi harian masyarakat.

Tren konsumsi kopi di Indonesia juga mengalami lonjakan signifikan. 

Laporan dari berbagai lembaga riset menyebutkan bahwa pada periode 2024/2025, konsumsi kopi domestik diperkirakan mencapai 4,8 juta kantong, meningkat dari 4,45 juta kantong pada 2020/2021. 

Dengan meningkatnya konsumsi ini, jumlah limbah ampas kopi yang dihasilkan juga semakin besar.

Ampas bubuk kopi. (sumber foto: Ren Lenhof - Houseplant Care & Dog Mom/Pinterest)
Ampas bubuk kopi. (sumber foto: Ren Lenhof - Houseplant Care & Dog Mom/Pinterest)

Daripada membuangnya begitu saja, kenapa tidak mengolahnya menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat? 

Salah satu cara terbaik untuk mengelola limbah ampas kopi adalah dengan menjadikannya coffee compost.

Kenapa Ampas Kopi Bisa Dijadikan Kompos?

Ampas kopi mengandung beberapa unsur hara yang penting bagi pertumbuhan tanaman, seperti:

  • Nitrogen (2,28%) -- Membantu pertumbuhan daun dan batang tanaman.
  • Fosfor (0,06%) -- Meningkatkan perkembangan akar dan pembentukan bunga.
  • Kalium (0,6%) -- Menguatkan struktur sel tanaman dan meningkatkan daya tahan terhadap penyakit.

Selain itu, ampas kopi juga dapat:

Menjaga keseimbangan pH tanah -- Ampas kopi bersifat sedikit asam, cocok untuk tanaman yang membutuhkan tanah asam seperti stroberi dan mawar.

Mengundang cacing tanah -- Mikroorganisme dalam tanah akan lebih aktif dengan tambahan ampas kopi, mempercepat proses pengomposan.

Mengurangi limbah organik -- Dengan memanfaatkan ampas kopi, kita ikut berkontribusi dalam pengurangan limbah dan mendukung gaya hidup ramah lingkungan.

Cara Mengolah Ampas Kopi Menjadi Coffee Compost

Ada beberapa cara untuk mengolah ampas kopi menjadi pupuk kompos yang kaya nutrisi:

1. Menggunakan Ampas Kopi Langsung

Jika ingin cara paling sederhana, cukup taburkan ampas kopi langsung ke tanah di sekitar tanaman. Namun, penggunaannya harus dalam jumlah yang wajar agar tidak terlalu meningkatkan keasaman tanah.

2. Membuat Kompos Organik dari Ampas Kopi

Agar lebih optimal, ampas kopi bisa dicampur dengan bahan organik lain seperti daun kering, kulit buah, dan sisa sayuran. Berikut langkah-langkahnya:

a. Siapkan wadah kompos -- Gunakan ember, tong, atau tempat khusus untuk kompos.

b. Campurkan ampas kopi dengan bahan organik lain -- Seimbangkan antara bahan hijau (ampas kopi, sisa sayur) dan bahan coklat (daun kering, kertas).

c. Tambahkan sedikit air -- Pastikan kelembapan cukup, tetapi jangan terlalu basah.

d. Aduk secara berkala -- Agar proses penguraian berjalan baik, aduk campuran setiap beberapa hari.

e. Biarkan selama 3-4 minggu -- Setelah matang, kompos siap digunakan sebagai pupuk alami.

Ampas bubuk kopi. (sumber foto: Natural Living Ideas/Pinterest)
Ampas bubuk kopi. (sumber foto: Natural Living Ideas/Pinterest)

3. Membuat Pupuk Cair dari Ampas Kopi

Pupuk cair lebih mudah diserap tanaman dan bisa digunakan untuk penyiraman. Caranya:

  • Campurkan 1 cangkir ampas kopi dengan 4 liter air.
  • Diamkan selama 24 jam agar nutrisi larut.
  • Gunakan air hasil rendaman untuk menyiram tanaman setiap 1-2 minggu.

4. Menggunakan Ampas Kopi sebagai Mulsa

Mulsa berfungsi untuk menjaga kelembapan tanah dan mencegah gulma. 

Cara penggunaannya:

  • Sebarkan ampas kopi di permukaan tanah di sekitar tanaman.
  • Campur dengan bahan lain seperti jerami atau dedaunan agar lebih efektif.
  • Tanaman yang Cocok dengan Coffee Compost
  • Tidak semua tanaman cocok dengan ampas kopi. 

Berikut beberapa tanaman yang bisa mendapatkan manfaat dari pupuk ini:

Sayuran: Tomat, wortel, bayam.

Buah-buahan: Stroberi, blueberry.

Tanaman hias: Mawar, hydrangea, azalea.

Tanaman rempah: Cabai, jahe, kunyit.

Sebaliknya, hindari penggunaan berlebihan pada tanaman seperti lavender atau rosemary yang lebih menyukai tanah basa.

Dengan produksi kopi yang tinggi di Indonesia, limbah ampas kopi juga semakin meningkat. 

Daripada membuangnya, kita bisa mengolahnya menjadi coffee compost, sebuah solusi alami dan ramah lingkungan untuk menyuburkan tanah.

Menggunakan ampas kopi sebagai pupuk tidak hanya membantu pertumbuhan tanaman, tetapi juga mengurangi limbah organik, memperbaiki kualitas tanah, dan mengusir hama secara alami. 

Jadi, mulai sekarang, jangan buang ampas kopi Anda! Olah menjadi coffee compost dan lihat bagaimana tanaman Anda tumbuh lebih subur dan sehat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun