Dalam beberapa dekade terakhir, pertumbuhan industri konstruksi telah memberikan dampak signifikan terhadap lingkungan.Â
Salah satu tantangan terbesar adalah limbah konstruksi yang terus meningkat, seperti sisa batu bata, lempung, dan kapur.Â
Limbah ini sering kali dibuang tanpa proses daur ulang yang optimal, menyebabkan pencemaran lingkungan dan meningkatkan konsumsi sumber daya alam yang semakin menipis.
Untuk mengatasi permasalahan ini, kami telah mengembangkan inovasi batu bata berbahan dasar limbah konstruksi.Â
Batu bata ini dirancang, diuji, dan dibuat dengan menggunakan limbah lempung dan kapur yang dicampur dengan produk sampingan lainnya.Â
Proses ini tidak hanya membantu mengurangi limbah, tetapi juga menciptakan bahan bangunan yang ramah lingkungan dengan performa yang setara atau bahkan lebih baik dibandingkan dengan batu bata konvensional.
Latar Belakang Penggunaan Limbah Konstruksi
Industri konstruksi adalah salah satu penyumbang limbah terbesar di dunia.Â
Menurut berbagai penelitian, sekitar 30% hingga 40% limbah konstruksi terdiri dari bahan bangunan yang masih dapat dimanfaatkan kembali.Â
Limbah lempung dan kapur yang sering kali dianggap sebagai sampah sebenarnya masih memiliki potensi tinggi untuk diolah menjadi produk baru.