Dengan proses produksi yang relatif sederhana, inovasi ini dapat dikembangkan dalam skala industri kecil hingga menengah, membuka peluang usaha bagi masyarakat dan siswa SMK sebagai bagian dari program kewirausahaan berbasis energi terbarukan.
Implementasi dan Dampak Sosial
Pembuatan briket Biji Palem dan Asam di SMK Angkasa 1 Jakarta tidak hanya menjadi proyek akademik, tetapi juga memiliki dampak sosial yang signifikan.Â
Siswa yang terlibat dalam proyek ini tidak hanya memperoleh pengetahuan teknis mengenai energi terbarukan, tetapi juga keterampilan dalam inovasi dan kewirausahaan.
Selain itu, proyek ini telah menarik perhatian berbagai pihak, termasuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta komunitas pedesaan yang masih mengandalkan kayu bakar sebagai sumber energi utama.Â
Jika diterapkan secara luas, briket ini dapat membantu mengurangi konsumsi kayu bakar, mengurangi polusi udara, serta meningkatkan ketahanan energi di daerah yang belum terjangkau oleh jaringan listrik konvensional.
Lebih lanjut, proyek ini juga dapat menjadi bagian dari solusi nasional dalam mendukung transisi energi hijau di Indonesia.Â
Pemerintah telah menetapkan target peningkatan penggunaan energi terbarukan dalam bauran energi nasional, dan inovasi seperti Biji Palem dan Biji Asam dapat berkontribusi dalam mencapai tujuan tersebut.
Tantangan dan Pengembangan ke Depan
Meskipun inovasi ini memiliki banyak keunggulan, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi agar dapat diterapkan secara luas.Â
Salah satunya adalah meningkatkan skala produksi agar lebih efisien serta memastikan kualitas briket tetap konsisten.Â
Selain itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai optimasi proses pirolisis untuk meningkatkan efisiensi energi dari bahan baku yang digunakan.