Mohon tunggu...
Jamilatun Faidah
Jamilatun Faidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

All is well

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelatihan Pembuatan Produk Berbahan Ampas Tahu bagi Ibu-Ibu PKK Desa Sendang di Tengah Pandemi Covid-19

4 Agustus 2021   16:03 Diperbarui: 4 Agustus 2021   16:19 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tengah Pandemi COVID-19 membuat masyarakat melakukan berbagai aktivitas di dalam rumah, sehingga menimbulkan kejenuhan terutama ibu-ibu PKK desa Sendang dengan berbagai pekerjaan rumah tangga yang semakin banyak dengan berbagai peran ganda yang dilakukan terutama mengatur keuangan ditengah pandemi karena penghasilan keluarga yang berkurang. Oleh karena itu, diperlukan sebuah inovasi dan kreativitas yang dapat dilakukan di rumah dan dapat menghasilkan masukan keuangan keluarga, salah satunya dengan memberdayakan Ibu-ibu PKK desa Sendang dalam pembuatan produk yang berbahan ampas tahu dan memasarkan produk tersebut.

Hal itulah yang membuat lima mahasiswa UB yang tergabung dalam Tim PKM (Program Kreativitas Mahasiwa) bidang PM (Pengabdian Masyarakat) yang terdiri dari Lisa Asaliontin (FMIPA 2020), Miftakhul Pebrianti Ningsih (FMIPA 2020), Shalsa Amalia Yulianto (FMIPA 2020), Razika Natania (FTP 2020), dan Jamilatun Faidah (FMIPA 2018) dengan didampingi oleh dosen pendamping bu Layta Dinira, S.Si., M.Si menyelenggarakan pelatihan pembuatan produk berbahan ampas tahu yang memiliki nilai jual tinggi dan bergizi. Kegiatan ini dilaksaknakan secara blended (luring dan daring melalui google meet) diikuti oleh ibu-ibu PKK yang berasal dari Desa Sendang, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Pelatihan ini sendiri diberikan untuk meningakatkan produktivitas dan perekonomian ibu-ibu PKK melalui pemanfaatan ampas tahu menjadi produk yang memiliki nilai jual serta dapat mewujudkan masyarakat wirausaha.  Selain itu ditinjau dari potensinya, Desa Sendang merupakan sentra pembuatan tahu di Kabupaten Kediri. 

Berdasarkan hasil wawancara, di desa tersebut terdapat 79 UMKM yang memproduksi  tahu dimana setiap UMKM mampu menghabiskan 30 kg kedelai sebagai bahan pembuatan tahu dalam sehari mampu menghasilkan ampas tahu sekitar 355,5 kg. Hal tersebut menyebabkan limbah tahu di Desa Sendang melimpah, namun masih belum dimanfaatkan secara optimal sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan. 

Ampas tahu biasanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak, dijual seharga Rp 7000,- per kg dan bahkan ada yang langsung dibuang, padahal ampas tahu dapat diolah menjadi produk bernilai jual tinggi dan menyehatkan. Ampas tahu memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi yaitu mengandung 26,6% protein, 18,3% lemak, 41,3% karbohidrat dalam 100 gr berat kering. Oleh karena itu Lima Mahasiswa Universitas Brawijaya menawarkan solusi untuk mengolah ampas tahu menjadi produk yang lebih bermanfaat dan bergizi berupa olahan kerupuk, bakso, cookies dan brownies. Pada tanggal 27 Juni 2021 telah dilakukan Opening program di balai desa sendang, dan hingga saat ini program terus berjalan. "Respon ibu-ibu PKK dan Bapak kepala desa Sendang sangat positif terhadap program kami, ibu-ibu PKK sangat antusias mengikutinya dan memasak resep baru dari ampas tahu", ujar ketua tim.

Dokpri 
Dokpri 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun