Mohon tunggu...
HERRY SETIAWAN
HERRY SETIAWAN Mohon Tunggu... Konsultan - Creative Coach

membantu menemukan cara-cara kreatif untuk keluar dari kebuntuan masalah

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bagaimana Mengolah Informasi Menjadi Peluang Bisnis

27 Februari 2021   05:00 Diperbarui: 27 Februari 2021   05:34 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
transport.wa.gov.au

Informasi apapun itu katanya berguna. Menurut mereka yang bergerak dalam bidang intelijen, informasi seperti batu permata, diasah sedikit nilainya akan menjadi tinggi.

Tapi kita yang sehari-hari dibombardir dengan informasi dari laporan kecelakaan, laporan cuaca, laporan kondisi ekonomi sampai laporan pergerakan saham di bursa. Tidak lagi melihat adanya keberhargaan dari informasi itu. Bahkan informasi itu sudah menjadi beban bukan lagi keuntungan untuk kita. Saking banyaknya informasi -- sulit bagi kita untuk menemukan apa yang berharga dari itu.

Biasanya informasi yang berharga adalah informasi yang hanya diketahui oleh beberapa orang atau kelompok tertentu saja. Informasi yang terbatas. Tapi sekarang sangat jarang sudah diketemukan informasi yang masuk dalam kategori itu. Jadi kita harus mampu memadupadankan -- bila kita memakai istilah orang fashion agar infromasi tersebut bisa berguna dan bermanfaat untuk kita.

Sepertinya kalau memakai ilustrasi untuk menggambarkan proses "memadupadankan" ini akan lebih bisa ditangkap dan dicerna.

Sudah menjadi tren berita dalam kurun waktu 3-5 tahun belakangan ini, munculnya para pemimpin perusahaan dari kaum hawa. Baik ditingkat manager hingga CEO -- yang terbentang dari berbagai industri. Bahkan industri yang didominasi oleh kaum pria sekalipun tidak luput dari tren ini.

Kenaikan jumlah wanita yang menjadi pimpinan perusahaan ini menunjukkan tren yang konsisten meningkat dari tahun ke tahun. Apakah ini akibat pengaruh dari gerakan feminis? -- entahlah.

Mari kita coba sambungkan informasi ini menjadi sebuah garis yang akan menggambarkan bentuk sehingga kita bisa menarik manfaat daripadanya.

Logisnya, jika seorang wanita menjadi pemimpin dari sebuah kantor, maka itu akan mempengaruhi pola interaksi antara orang didalamnya dan juga kantornya sendiri secara fisik.

Pada hakikatnya seorang wanita diberikan kemampuan oleh Tuhan untuk mengerjakan berbagai tugas secara bersamaan -- atau lebih dikenal sebagai multitasking. Sudah menjadi pemandangan umum, kita melihat ibu-ibu yang sambil menyuapi anaknya makan juga nonton televisi dan membalas chatting di handphone. Semua dilakukan secara sempurna.

Bisa anda bayangkan jika wanita memimpin sebuah kantor. Kebiasaan multitasking ini pasti juga akan terbawa.

Dan biasanya sentuhan fisik kantor seperti adanya tambahan lukisan atau bunga juga ada. Mungkin kantor akan menjadi lebih bersih, lebih harum dan pastinya tidak tercium bau rokok yang menyengat. Mungkinmeeting-meeting dengan partner bisnispun akan mengalami nuansa yang berbeda. Karena wanita sangat menjaga sekali penampilan tubuhnya, sehingga pilihan meeting sambil makan siang atau makan malam ditempat-tempat yang menu makanannya ada pilihan menu yang tidak berat, seperti sop buntut.

List perubahan yang terjadi jika wanita menjadi pemimpin ini bisa terus diperpanjang sesuai dengan pengamatan yang mampu kita lihat. Setelah titik-titik ini kita hubungkan, maka tampaklah sebuah garis -- walaupun tidak lurus tapi bisa kita lihat lebih jelas bentuknya.

Sungguh luar biasa, berapa banyak informasi peluang bisnis yang bisa kita kerjakan dengan melihat tren meningkatnya jumlah wanita yang menjadi pemimpin perusahaan. Ini baru satu faset dari informasi. Masih ada jutaan informasi lain yang siap bertransformasi menjadi bisnis, asalkan kita jeli menghubungkannya. Semoga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun