Mohon tunggu...
HERRY SETIAWAN
HERRY SETIAWAN Mohon Tunggu... Konsultan - Creative Coach

membantu menemukan cara-cara kreatif untuk keluar dari kebuntuan masalah

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Memilih Pegawai yang Membawa Keberuntungan

26 Februari 2021   05:00 Diperbarui: 26 Februari 2021   11:14 934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam sebuah percakapan santai dengan seorang teman, tiba-tiba kami membicarakan topik yang berkenaan dengan memilih karyawan.

Teman saya memiliki usaha software yang khusus menangani kebutuhan industri retail di Indonesia. Perusahaannya berada pada ranking 3 besar untuk usaha sejenis di Indonesia. Bahkan menurut beberapa sumber adalah yang terbaik saat ini -- atau ranking pertama.

Ia memulai bisnis ini dari nol. Hanya dia dan saudaranya sebagai karyawan pertama. Lalu perlahan tapi pasti hingga saat ini sudah memiliki gedung kantor sendiri dikawasan yang bergengsi. Bukan hanya satu tapi beberapa.

Ia menceritakan jatuh bangun, pahit getir dan suka serta dukanya perjalanan sampai bisa seperti hari ini.

Ia berkata, bahwa ia beruntung memiliki karyawan-karyawan yang berdedikasi -- mau bahu membahu bersama dia menapaki semua proses yang tidak mudah ini.

Lalu saya bertanya kepada dia, bagaimana ia bisa menemukan karyawan-karyawan yang berdedikasi tinggi tadi?. Ia tersenyum, dan bersiap mengungkapkan rahasianya.

Penting untuk kita sadari bahwa dikelilingi oleh orang-orang yang pintar dibidangnya tidak akan menjamin bahwa yang kita kerjakan akan berhasil dan sukses.

Lalu, perlu juga kita telisik, selain dari kemampuannya secara tehnis, karyawan tersebut juga memiliki sisi kepribadian yang memiliki kecocokan dengan kita sebagai leadernya.

Seumpama kita dengan pasang hidup kita. Kadang tidak perlu membutuhkan kata-kata yang banyak untuk mengungkapkan keinginan hati kita. Cukup sebuah kerlingan mata saja sudah sangat jelas ditangkap apa yang menjadi keinginan kita. Kira-kira sampai dengan bentuk kedekatan secara psikologi seperti inilah yang kita butuhkan dari karyawan-karyawan kita pada tahap awal merintis usaha.

Sehingga tidak banyak energi yang terbuang sia-sia hanya untuk saling menyesuaikan yang mana itu membutuhkan waktu dan perhatian yang tidak sedikit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun