Mohon tunggu...
James Martua Purba
James Martua Purba Mohon Tunggu... Konsultan - Digital Cooperative and Financial Enthusiast

Antusias membantu koperasi melakukan inovasi, revitalisasi, modernisasi, digitalisasi. Indonesia dengan gotong royong, kebersamaan dan kekeluargaan semua akan baik-baik saja. *Love GOD, Indonesia and Family* purbajamesnow@gmail.com, https://wa.me/6281321018197

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Rahasia: Menghitung Biaya Digitalisasi Koperasi

10 April 2024   19:27 Diperbarui: 10 April 2024   19:30 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dok penulis (JMP)

 - Tidak ada penambahan perangkat, cukup menggunakan/optimalisasi perangkat yang ada.
 - Tidak perlu merekrut SDM/Programmer, cukup mengoptimalkan staf yang biasa menangani Administrasi
 - Biaya sewa cloud server dan aplikasi Rp 1.000.000/bulan atau Rp 12.000.000 setahun
 - Biaya pelatihan Pengurus/Anggota 3 x @ Rp 2.000.000 = Rp 5.000.000
 - Biaya langganan internet kantor Rp 500.000/bulan atau Rp 6.000.000 setahun

Total anggaran setahun Rp 23.000.000 atau Rp 2.000.000/bulan dan waktu yang dibutuhkan untuk implementasi hanya 1 - 2 bulan. 

Pilih mana? 

Dari perbandingan tsb, terlihat bahwa kerjasama dengan penyedia aplikasi, jauh lebih efisien dan tentu saja benefit yang diperoleh juga lebih banyak , karena penyedia platform bukan menjual platform, tetapi menyediakan solusi berupa ekosistem digital koperasi.

Tabel berikut memperjelas perbandingan struktur biaya digitalisasi.

Sumber: dok pribadi Penulis (JMP)
Sumber: dok pribadi Penulis (JMP)
Mengapa kerjasama dengan Penyedia Aplikasi lebih Menguntungkan?

Rahasianya: Tentu saja karena terjadi subsidi silang atau yang lebih  dikenal dengan istilah sharing capacity (gotong royong).
Prinsip koperasi dalam hal gotong royong ternyata bisa diterapkan dan  berjalan di perusahaan penyedia aplikasi koperasi

PENCIPTAAN PENDAPATAN BARU (Rp 10.500.000)

Setelah menghitung biaya, digitalisasi seharusnya juga dapat menciptakan pendapatan (revenue) baru.  Mari cermati ilustrasi berikut ini :

Katakan 1.000 orang Anggota koperasi menggunakan aplikasi digital,  melakukan top up simpanan, beli token listrik, pulsa bayar cicilan pinjaman, transfer saldo, cek saldo, pembelian produk digital  lainnya dsb. Dari penjualan produk/layanan digital seperti token listrik, pulsa, PDAM, bayar BPJS,  dll katakan Koperasi  memperoleh keuntungan rata2 sebesar Rp 3.000 (semua produk digital). 

Jika seluruh Anggota Koperasi mengunakan/membeli produk digital melalui aplikasi m-koperasi, maka diperoleh pendapatan
bersih 1000 orang x Rp 3.000 x 3 transaksi = Rp 9.000.000/bulan . Dan jika Anggota koperasi menjual produk tsb kepada yg bukan  Anggota (misal tetangga, teman) untuk 100 orang/trx, katakan sebulan 500 transaksi x Rp 3.000 = Rp 1.500.000
Maka total pendapatan baru adalah Rp 10.500.000  ! 

Dan pendapatan ini dipastikan mampu menutup biaya digitalisasi!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun