Mohon tunggu...
Jalu Al Jinan
Jalu Al Jinan Mohon Tunggu... Mahasiswa

hehe

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ketimpangan Antar Daerah yang Mendorong Kemiskinan

26 Maret 2023   09:57 Diperbarui: 26 Maret 2023   10:04 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kemiskinan adalah salah satu permasalahan global yang pasti selalu dapat ditemui di tiap negara. Seluruh negara di dunia ini memiliki masalah kemiskinan, tidak hanya di negara berkembang dan terbelakang saja bahkan di negara maju juga dapat ditemui kemiskinan. Di Indonesia sendiri kemiskinan ini sudah ada sejak lama bahkan dewasa ini kemiskinan semakin banyak ditemui di negara kita. Kemiskinan tidak hanya terdapat pada daerah-daerah pedalaman atau pelosok tetapi di daerah yang sudah maju bahkan di ibu kota juga dapat ditemui adanya kemiskinan. Walaupun begitu kemiskinan yang ada di daerah pelosok dan di daerah maju sangat berbeda, dimana kemiskinan yang terjadi di daerah lebih sulit untuk mengubah kehidupannya menjadi lebih baik.

Secara umum, kemiskinan dapat diartikan sebagai suatu kondisi dimana seseorang atau sekelompok orang memiliki keterbatasan atau kekurangan dalam kehidupannya yang mana kesulitan dalam mendapatkan akses terhadap sumber daya yang dibutuhkan dalam memenuhi kebutuhan pokok, seperti pangan (makan dan air yang bersih), rumah yang layak, pakaian yang layak, pendidikan, dan juga layanan kesehatan, kemiskinan juga merupakan keadaan ketidakadilan serta ketimpangan sosial yang mendorong terjadinya kemiskinan. Walaupun demikian pengertian kemiskinan sendiri dapat beragam tergantung pada daerah atau negara yang dilihat. Semakin maju suatu daerah atau negara maka kemiskinan juga semakin rendah dikarenakan dalam lebih mudahnya mendapatkan akses ke sumber daya yang akhirnya kesempatan untuk meningkatkan kulitas hidup mereka menjadi lebih besar.

Kemiskinan di Indonesia menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2021, Tingkat kemiskinan di Indonesia pada September 2020 mencapai 9,78% atau sekitar 25,95 juta jiwa. Lalu dalam bagian perkotaan pada September 2020 mencapai 8,70%, sedangkan pada bagian pedesaan pada September 2020 mencapai 11,21%.

Provinsi di Indonesia dengan tingkat kemiskinan tertinggi pada September 2020 adalah

  • Papua yang mencapai 28,49%,
  • Nusa Tenggara Timur yang mencapai 22,89%,
  • Maluku yang mencapai 17,20%.

Provinsi di Indonesia dengan tingkat kemiskinan terendah pada September 2020 adalah

  • Bali yang hanya sebesar 3,74%
  • Kepulauan Riau sebesar 3,82%
  • DKI Jakarta sebesar 4,58%

Dalam 5 tahun terakhir (2015-2020), tingkat kemiskinan di Indonesia mengalami penurunan yang cukup signifikan dari 11,13% pada 2015 menjadi 9,78% pada tahun 2020. Data tersebut membuktikan bahwa meskipun Indonesia telah mengalami penurunan dalam masalah kemiskinan pada beberapa tahun terakhir, walaupun demikian kemiskinan di Indonesia  masih menjadi permasalahan sosial yang sangat besar dan masih diperlukan penanganan yang lebih berlanjut lagi.

Dengan adanya data tingkat kemiskinan dari provinsi-provinsi di Indonesia, maka dapat dilihat bahwa terjadi ketimpangan yang cukup besar di Indonesia dimana perbedaan persenan kemiskinan di provinsi dengan kemiskinan yang tertinggi dan terendah yaitu Papua dan Bali yang hampir mencapai 25%. Sebenarnya ketimpangan antar daerah atau wilayah ini adalah hal yang justru harus diprioritaskan untuk diselesaikan. Semakin tidak terurusnya suatu daerah maka akan membuat kemiskinan di suatu provinsi lebih besar lagi yang akhirnya medorong presenetase kemiskinan di suatu negara. Seperti yang diketahui dari pengertian kemiskinan sendiri adalah keadaaan dimana seseorang atau kelompok tidak memiliki akses yang layak dalam kehidupannya guna mengubah hidup mereka. Indonesia sendiri masih belum merata dalam membuat perencanaan sosial atau kebijakan sosial berdasarkan data kemiskinan antar provinsi di Indonesia. Hal ini seharusnya lebih diperhatikan lagi dengan langkah awal berupa pembangunan infrastruktur supaya mendapat akses kehidupan yang layak. Seperti yang tercantum pada UUD 1945 Pasal Ketidakmerataan ini menyebabkan terjadinya ketimpangan antar daerah. Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa ketimpangan atau ketidakadilan ini merupakan faktor utama dari kemiskinan. Selain itu faktor-faktor penyebab kemiskinan adalah sebagi berikut.

  • Ketimpangan Ekonomi

Ekonomi merupakan faktor yang sangat besar dalam kemiskinan, apabila ekonominya rendah atau tidak ahli dalam mengatur ekonomi maka kemiskinan akan terjadi. Ketidakadilan dalam distribusi sumber daya ekonomi seperti modal, pendapatan dan tanah akan menyebabkan kemiskinan semakin menjadi. Seperti halnya dalam provinsi-provinsi atau daerah-daerah dimana terjadi pen distribusiam yang tidak merata contohnya dalam pemberian anggaran.

  • Ketimpangan Sosial

Adanya ketidakadilan dalam sistem sosial dan politik, misalnya akses yang terbatas untuk mendapatkan pendidikan, pekerjaan, dan layanan kesehatan. Hal hal tersebut akan mendorong terjadinya ketimpangan sosial dan akhirnya menimbulkan kemiskinan begitulah yang dirasakan oleh beberapa provinsi di Indonesia misalnya Papua dan NTT yang mana di daerah mereka masih sulit untuk mendapatkan pendidikan yang layak sehingga SDM disana rendah dan akhirnya lapangan pekerjaan disana tidak kunjung bertambah dengan signifikan dikarenakan SDM disana belum memiliki kemampuan untuk menciptakan lapangan pekerjaan.

  • Kurangnya Pendidikan

Kurangnya akses mendapatkan pendidikan yang layak atau berkualitas akan mengurangi kesempatan ekonomi dan akan menyebabkan ketidakmampuan untuk memperoleh pekerjaan yang layak. Seperti faktor sebelumnya yang sudah membahas tentang pendidikan. Dimana pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam meningkatkan SDM agar nantinya dapat menggali potensi SDA yang ada di daerahnya atau bahkan menciptakan lapangan pekerjaan guna mengatasi pengangguran. Sayangnya jika pendidikan yang layak masih sulit di akses di daerah-daerah pelosok yang ada di Indonesia maka hal tersebut tidak dapat diwujudkan.

Dengan mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kemiskinan tersebut, tentunya pemerintah akan lebih memahami bagaimana cara mengatasinya. Ketika sudah memahami dengan baik apa saja permasalahan yang mendorong kemiskinan, dibuatlah kebijakan-kebijakan guna meminimalisir kemiskinan di Indonesia. Berikut adalah contoh kebijakan yang pemerintah buat demi mengatasi kemiskinan.

  • Program Keluarga Harapan (PKH)
  • Program Indonesia Pintar (PIP)
  • Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM)
  • Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT)
  • Program Rumah Sejahtera (PRS)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun