Mohon tunggu...
Jainal Abidin
Jainal Abidin Mohon Tunggu... Wiraswasta - jay9pu@yahoo.com

Wiraswasta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kasih Sayang Valentine Day di Dalam Pendidikan

16 Februari 2023   10:33 Diperbarui: 16 Februari 2023   10:37 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ucapan valentine day sumber: detik.com

Kasih sayang didalam pendidikan Indonesia merupakan kebutuhan fundamental. Meminjam istilah Jamaluddin Idris, salah satu ruh pendidikan adalah rasa kasih sayang (love and affection).

Sehingga tepatlah, jika benar moment valentine merupakan hari kasih sayang digunakan untuk memperbaharui semangat jiwa kasih sayang dalam kependidikan.

Meski demikian, yang perlu menjadi perhatian adalah jangan sampai terjebak ritual didalam valentine sendiri. Sehingga pada saatnya nanti, pentingnya pendidikan dapat ditemukan ruh sejatinya.

Serta menjadi tempat paling nyaman bagi guru dan murid untuk melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) karena keberkahan dan limpahan kasih sayang di dalamnya. Para guru tak perlu khawatir apalagi takut dengan memberikan kasih sayang, kharisma yang di miliki akan pudar.

Rasanya, patut bagi guru untuk mulai intropeksi diri. Apakah selama ini, wibawa yang dibangun berdasar keangkeran ataukah kasih sayang. Dengan menampilkan wajah angker dan galak, memang guru lebih kelihatan berwibawa.

Tapi, semua tak akan selanggeng jika di bangun berdasarkan kasih sayang. Dengan kasih sayang, peserta didik dengan tulus dan suka rela menghormati guru dan menjadikannya sebagai teladan serta panutan dalam kehidupan sehari-hari.

Jangan sampai guru terlampau anti-pati hanya karena understimate lebih dulu. Tak ada pengetahuan atau budaya manapun yang buruk. Semua netral, hanya bergantung pada manusianya (baca: subjek).

Jika manusia mengharapkan kebaikan, tentu hal itu bisa diperoleh dan begitu juga sebaliknya. Lewat Kurikulum Merdeka sebagai kado tahun baru, sudah menjadi prioritas utama untuk belajar dari fenomena yang terjadi.

Dan pelajaran urgent valentine adalah bagaimana memanfaatkan agar menjadi berguna bagi pendidikan. Karena memang tak mungkin mengubah secara frontal keseluruhan. Kalaupun mungkin bisa, dikhawatirkan efeknya tidak akan begitu baik.

Guru tak seharusnya fanatik dan memvonis dini valentine. Semua sudah terlanjur menjadi konsumsi anak didik. Ibarat nasi sudah menjadi bubur. Tinggal bagaimana mengolah bubur agar layak untuk santap guru dan murid, serta yang memakan tak menjadi mual ataupun sakit perut.

Valentine sudah mengakar di kehidupan siswa dan dalam institusi sekolah. Selalu bisa dipastikan ada yang merayakan, kalau tak boleh disebutkan semua. Sekali lagi, pasti ada. Maka saatnyalah guru merubah perpektif valentine supaya betul-betul bermanfaat bagi keutuhan pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun