Di pabrik pengolahan, risiko kimia bisa muncul dari penggunaan bahan tambahan yang tidak sesuai.
Sementara di pasar dan restoran, penyimpanan yang tidak memadai dapat menimbulkan bahaya mikrobiologis yang mengancam konsumen.
Maka, ketika kota menjadi dapur besar, maka KesMavet hadir sebagai chef pengawas yang memastikan setiap bahan, proses, dan hasil akhir memenuhi prinsip ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal).
Dari Peternakan hingga Piring Konsumen
KesMavet tidak hanya berbicara tentang hewan sehat, tetapi tentang jaminan keamanan pangan dari hulu ke hilir.
Di kota-kota besar, rantai pangan dimulai dari RPH, tempat pengolahan, pasar modern, hingga warung tenda di pinggir jalan.
Setiap titik rantai ini berpotensi menjadi sumber bahaya biologis (bakteri, virus, parasit), kimia (residu obat, logam berat), maupun fisik (kontaminasi benda asing).
Melalui penerapan Nomor Kontrol Veteriner (NKV), pemeriksaan ante dan post mortem, serta edukasi terhadap pelaku usaha, dokter hewan KesMavet memastikan bahwa pangan yang sampai ke meja makan masyarakat benar-benar aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH).
Dokter Hewan: Arsitek Sistem Keamanan Pangan Kota
Di balik setiap potongan daging segar di pasar modern, ada dokter hewan yang bekerja dalam diam—memastikan hewan dipotong sesuai standar kesejahteraan, daging disimpan pada suhu tepat, dan tidak ada cemaran silang.
Peran dokter hewan KesMavet kini tidak hanya sebagai petugas teknis, tapi juga arsitek sistem keamanan pangan: mengintegrasikan biosekuriti, manajemen rantai dingin (cold chain), hingga mitigasi risiko zoonosis di wilayah perkotaan yang padat.