Sambil menandai lokasi di peta desa, drh Asa mengingat prinsip pertamanya dalam analisis risiko penyakit:
"Kenali bahayanya dulu sebelum bertindak."
Setelah mengamankan area, drh Asa mulai menilai siapa saja yang mungkin sudah terpapar.
"Siapa yang terakhir menyentuh sapi ini?" tanyanya.
"Anak saya sempat kasih makan, Dok. Dan saya yang memegang tali lehernya," jawab Pak Jono.
drh Aza mencatat cepat di formulir penilaian:
* Populasi berisiko: Peternak, keluarga, dokter hewan, pekerja lapangan.
* Rute paparan: Kontak kulit terbuka, inhalasi spora dari tanah, atau konsumsi produk hewan.
* Jalur paparan: Langsung (menyentuh bangkai), tidak langsung (tanah, peralatan, pakaian kerja).
Ia berkata, "Kita harus hati-hati, Pak. Anthrax bisa menular dari hewan ke manusia lewat kulit, udara, atau makanan. Jadi jangan ada yang menyentuh apa pun dulu."
drh. Asa tahu, penilaian paparan bukan sekadar teori, tapi dasar untuk menentukan langkah selanjutnya. Satu kesalahan bisa membuka jalan bagi wabah.