Mohon tunggu...
Dr. Jafrizal
Dr. Jafrizal Mohon Tunggu... Dr.drh. Jafrizal, MM, Dosen, MV Ahli Madya, Ketua PDHI Sumsel 2016-2024, Praktisi dan Owner Jafvet Clinic, Abdi Negara di Pemprov Sumsel, POV Prov Sumsel, Dosen Ekonomi Industri dan Agribisnis

Hobinya berfikir, menulis, berkata dan melakukan apa yang telah dikatakan...

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Otovet di Daerah: Antara Kewenangan dan Keberanian Bertindak

11 Oktober 2025   09:53 Diperbarui: 11 Oktober 2025   10:02 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Otoritas Veteriner Sejatinya adalah Sistem Kesehatan Hewan (Jaf)

Padahal, Otovet idealnya menjadi pengarah dan pengendali sistem kesehatan hewan daerah, bukan sekadar pelaksana teknis.

Mengapa ini bisa terjadi?

Karena sering kali, mindset kita berhenti pada peran pelaksana, bukan pengarah. Padahal kata kunci dari Otoritas Veteriner adalah "otoritas", bukan sekadar aktivitas.

Tugas Besar: Dari "Menjalankan" ke "Menggerakkan"

Optimalisasi peran Otovet di daerah tidak cukup dengan menambah kegiatan atau anggaran. Yang paling penting adalah mengubah cara pandang dan pola kerja.

Otovet bukan hanya perpanjangan tangan program pusat di daerah, tetapi penggerak jejaring kesehatan hewan lokal.

Artinya, Otovet harus mampu:

  • Menjadi koordinator lintas instansi, bukan sekadar penerima laporan.
  • Menjadi pengambil keputusan berbasis risiko, bukan hanya pelaksana instruksi.
  • Menjadi pengendali sistem kesehatan hewan daerah, bukan sekadar pelaksana lapangan.

Ketika peran strategis ini dijalankan dengan sungguh-sungguh, maka urusan teknis --- seperti surveilans, vaksinasi, keamanan pangan, hingga respon wabah --- akan lebih terarah dan efisien.

Optimalisasi Peran: Tiga Kunci Penting

* Perkuat Legitimasi dan Dukungan Kebijakan Daerah

Banyak daerah telah memiliki SK Otovet, tetapi belum semua mendapat tempat dalam struktur pengambilan keputusan daerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun