Mohon tunggu...
Jafran Azzaki
Jafran Azzaki Mohon Tunggu... Senang Menulis

Seseorang dengan hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Lagi, Unek-unek Megawati

16 Januari 2023   16:54 Diperbarui: 16 Januari 2023   17:30 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo tersenyum mendengar unek-unek Megawati Soekarnoputri. (Foto: Suara.com).

UNEK-unek, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adalah ungkapan dari perasaan yang terpendam. Baik itu tentang tentang kekecewaan, kesedihan, dan sebagainya. Lalu, apakah yang disampaikan Megawati Soekarnoputri dalam beberapa kesempatan masuk kategori unek-unek. Ini, terkait dengan pernyataannya yang bersinggungan dengan Presiden Joko Widodo.

Terkini, Ketua Umum PDIP tersebut mempertanyakan kebijakan pemerintah terkait dengan investasi di Pulau Bali yang dikatakannya cenderung menguntungkan investor, misalnya mengenai rencana pembangunan bandara di Bali Utara.

Menurut Mega, seperti tertuang dalam keterangan tertulis PDIP, pengembangan pembangunan di Pulau Bali harus melibatkan warga lokal, tidak hanya mendatangkan investor. Intinya, Indonesia ini negara merdeka berdaulat. Rakyatnya bebas aktif merdeka. Disampaikan ke Pak Jokowi. Mau dimarahin Pak Jokowi, saya marah lagi.

Megawati berada di Bali, Minggu (15/1/2023), untuk menghadiri pencanangan Renovasi dan Revitalisasi Grand Inna Bali Beach serta Penjelasan dan Presentasi Pembangunan 'Rumah Sakit Mayo' dan 'Kebun Tanaman Obat'.

Sebelumnya, pada Selasa (10/1), di perayaan hari jadi ke-50 PDIP di JIEXpo, Kemayoran, Megawati juga mencurahkan isi hatinya tentang berbagai hal. Lebih dari satu jam.

Megawati seperti ingin memperlihatkan kekuatannya. Ia bahkan terlihat sangat "powerfull". Saat itu, pidatonya didengarkan elite politik, pejabat, konglomerat, bahkan mayoritas masyarakat Indonesia. Maklumlah, PDIP adalah partai pemenang Pemilu 2014 dan 2019. Dan, menuju Pemilu 2024, apa pun yang terkait PDIP apalagi Megawati tetap menarik perhatian.

Dari pendapat yang berkembang setelah pidatonya yang menyerempet sana-sini, menyentil Presiden Jokowi, Surya Paloh dengan NasDem-nya, PSI, Megawati dikritisi berbagai kalangan. Sentilannya terhadap Jokowi yang sudah  memimpin negeri ini selama hampir dua periode dikeluhkan banyak orang.

Seperti biasanya, Megawati meremehkan presiden. Hanya kader dan petugas partai. "Untung Pak Jokowi masuk PDIP, kalau nggak, aduh kasihan deh, " katanya dengan kenes. Genit, begitu tulis seorang netizen.

Ya, pernyataan sarkas Megawati itu menuai protes netizen, sore paska pidatonya, hingga keesokannya, dan bahkan masih menjadi topik bahasan menarik jika dibuka kembali.

"Kami memilih Pak Jokowi sebagai presiden, bukan PDIP!  Seharusnya, PDIP lah yang berterima kasih pada Pak Jokowi, bukan sebaliknya! "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun