Mohon tunggu...
Jafar Shodiq
Jafar Shodiq Mohon Tunggu... mahasiswa uin syarif hidayatullah jakarta

saya suka olahraga

Selanjutnya

Tutup

Roman

Assalamualaikum Beijing

2 Juni 2025   18:40 Diperbarui: 2 Juni 2025   18:36 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roman. Sumber ilustrasi: pixabay.com/qrzt

Review Novel Assalamualaikum Beijing oleh Asma Nadia

  • Identitas Buku
  • Judul : Assalamualaikum Beijing
  • Penulis : Asma Nadia
  • Penerbit : Noura Publishing
  • Tahun Terbit : 2013
  • Tebal : 342 halaman
  • Genre : Religi,Roman
  • Kritik Sosial dalam Novel
  • Dilihat dari pandangan secara umum, pembaca merasa bingung karena pembaca merasa di novel ini terdapat dua kisah percintaan. Antara Ra dengan Dewa dan Asma dengan Zhongwen. Namun pada pertengahan cerita, baru diketahuilah secara implisit bahwa Ra dan Asma merupakan orang yang sama.
  • Tema
  •  Tema yang menjadi landasan cerita dalam novel ini adalah kesabaran dan ketabahan dalam menerima segala cobaan hidup. Karena di dalam novel ini, Asma diterpa berbagai cobaan dalam hidupnya.
  • Latar
  • Latar terbagi menjadi tiga, yaitu latar tempat, latar waktu dan latar suasana. Yang menjadi latar tempat pada novel ini adalah pemberhentian bus, Masjid Niujie, rumah Anita, rumah sakit, dan The Great Wall.
  • Sudut Pandang
  • Sudut pandang dari novel ini adalah orang ketiga. Berikut ini yang membuktikan bahwa novel ini menggunakan sudut pandang orang ketiga adalah kalimat: Dewa mengerti jika Ra terheran-heran. Ini bukan hari mereka jadian, kenapa pemuda itu membawanya ke halte, tidak jauh dari kampusnya dulu? Ra sudah akan duduk, tetapi Dewa mengajak gadisnya berjalan sedikit lebih jauh. (Nadia: 2014 hal. 1).
  • Amanat
  • Amanat yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca novel ini adalah sebagai manusia kita haruslah bersabar, berusaha dan berserah diri kepada Allah swt akan segala cobaan hidup yang dilewati. Karena sejatinya, Allah SWT tidak akan menguji hambaNya diluar kemampuan hambaNya tersebut. Pasti akan ada hikmah terselip di dalamnya jika kita berhasil melewati rintangan atau ujian hidup tersebut.
  • Kekurangan dan kelebihan
  • Kekurangan dari novel ini adalah pada bagian penempatan alur dan penamaan tokoh. Pada bagian pertama novel, alurnya mengisahkan masa lalu Ra bersama Dewa. Sedangkan bagian kedua mengisahkan tentang masa sekarang Asma setelah berpisah dengan Dewa, yaitu pertemuannya bersama Zhongwen. Lalu pada penamaan tokoh, bab pertama menggunakan nama Ra sedangkan bab selanjutnya menggunakan nama Asma. Begitu juga seterusnya. Pembaca akan merasa bingung alur dari novel ini mengisahkan tentang dua kisah percintaan atau satu kisah cinta saja.
  • Kelebihan dari novel ini adalah dari kekurangan novel itu sendiri. Dikarenakan setiap bab mengisahkan alur yang berbeda dan menggunakan dua nama tokoh untuk setiap bab, novel Asma Nadia ini berbeda sendiri dengan novel yang lain. Karena dapat membuat pembaca penasaran dan akhirnya menerka-nerka peristiwa selanjutnya dalam novel itu. Ini merupakan hal yang baik untuk penulis novel itu sendiri karena akan membuat pembaca merasa penasaran akan kelanjutan cerita dan membuatnya ingin terus meneruskan membaca novel sampai tuntas.
  • Tokoh yang Diangkat :   Asma
  • Tokoh Asma menggambarkan sosok perempuan yang kuat, berjiwa, dan gigih dalam menentang berbagai tantangan kehidupan. Bersifat baik, bijak, sabar dan pemaaf. Penokohan Asma dapat dibuktikan dengan kalimat: "Ra?" Wajah gadisnya tidak pernah terlihat seterluka itu. Namun, suaranya tegas saat menatap tepat di titik hitam mata pemuda yang dicintainya. "Lakukan apa yang menjadi prinsip setiap lelaki dewasa dalam situasi sama: bertanggungjawab!" Kalimatnya kemudian, dingin, lahir dari hati yang beku. Juga kesadaran penuh bahwa ini bukan hanya tentang hatinya, tetapi menyangkut kehidupan makhluk kecil yang tak berdosa.
  •  Perceraian Papa dan Mama memang tidak menjadikannya anak broken home, tetapi cukup mendorongnya diam-diam membangun benteng khusus.Asma tak pernah mengeluh. Bahkan Mama dan Sekar di bulan-bulan terakhir tidak pernah menyaksikannya meringis menahan sakit. Dengan kekuatan hati, gadis itu membalut rasa sakit dalam seulas senyum.
  • Opini pribadi
  •  jujur,saya tahu kisah ini dari nonton filmnya.bukan membaca novelnya akan tetapi saya mendapatkan tugas kuliah,saya mengreview novel ini. hikmah,pelajaran&nilai-nilai yang saya ambil dan dapatkan yaitu saya banyak sekali mengetahui sejarah cina,nama lain nabi Muhammad,islam dan pelajaran tentang kesabaran,ketabahan,keistiqomahan,ketaqwaan yang teguh.
  • point plus nya lagi tentang Allah memberi hidayah,cara untuk seorang hamba untuk memeluk agama islam dengan penuh keyakinan dan cinta.

  • pandangan saya ini sebuah film/novel yang sangat bagus dan menarik untuk pemuda/pemudi (muslim&muslimah) untuk di jadikan pembelajaran dalam menuntut ilmu,berdakwah,menjaga interksi lawan jenis dan mencintai islam.
  •  
  • Saran : saya berharap untuk kedepan nya kisah ini dapet memberikan banyak lagi pelajaran untuk yang menonton/membacanya terkhusus nya pemuda/pemudi.
  • Tidak lama lagi juga akan tayang film yang terbaru nya dan saya sudah tidak sabar untuk menonton dan mendapatkan pelajaran dari film kisah ini
  •  

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun