Mohon tunggu...
Jacob Dethan
Jacob Dethan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Pencinta Teknologi dan Dunia Pendidikan Tinggi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Haruskah Beralih ke Energi Terbarukan?

12 Februari 2019   15:52 Diperbarui: 13 Februari 2019   02:47 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: commons.wikimedia.org

Selain listrik dan hidrogen, bahan bakar nabati (BBN) bisa menjadi alternatif penting untuk proses transisi ke energi terbarukan. Bensin bisa digantikan oleh bioethanol yang dapat diproduksi dari beberapa tumbuhan seperti tebu dan jagung. Sementara solar bisa digantikan dengan biodiesel yang bisa dihasilkan dari minyak kelapa sawit dan kelapa.

Yang menjadi masalah utama dari produksi BBN adalah bagaimana bisa menciptakan siklus produksi bahan baku sampai ke pendistribusian energi secara efektif dan efisien. Karena hal ini bergantung dari berbagai pihak mulai dari petani sampai pemerintah.

Sampai saat ini, proses transisi ke BBN di dalam negeri terlihat cukup pesat. B20 yang merupakan kombinasi solar dengan minyak kelapa sawit 20 persen telah diluncurkan di bulan September tahun yang lalu. 

Yang masih dinantikan adalah kehadiran bioethanol yang masih terkendala berbagai regulasi, perancangan sistem produksi dan distribusi. Pengusulan subsidi pebedaan harga bensin dan bioethanol telah disampaikan namun ditolak DPR di tahun 2016. 

Jika produksi BBN bisa ditingkatkan untuk memenuhi total kebutuhan domestik dan bioethanol bisa segera diproduksi massal, maka peningkatan penggunaan BBN akan juga membantu mengurangi ketergantungan kita terhadap BBM.

Pentingnya energi terbarukan tidak hanya sebatas menjadi pengganti BBM yang akan habis sewaktu-waktu, tapi juga akan berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan. 

Belakangan ini kasus insiden cuaca ekstrem terus terjadi di berbagai negara bahkan suhu dunia terus meningkat sejak tahun 1850 sebagai akibat dari pemanasan global yang dipicu oleh emisi CO2.

Naiknya suhu akan juga memberikan dampak buruk lainnya seperti naiknya level permukan air laut, perubahan musim yang sulit diprediksi, kekeringan dan gelombang panas. Sehingga peralihan ke energi terbarukan sangatlah penting untuk disadari oleh semua pihak termasuk kita sebagai masyarakat.   

Dengan beralihnya Indonesia dengan dengan lebih dari 260 juta penduduk ke energi terbarukan tentunya akan memberikan dampak signifikan terhadap kelestarian lingkungan tidak hanya di negara kita tetapi juga secara global. 

Untuk itu, menarik untuk dinantikan bagaimana kedua calon presiden akan mempersiapkan debat berikutnya mengenai energi, pangan, sumber daya alam dan lingkungan hidup. 

Visi kedua calon presiden dalam menghadapi berbagai masalah yang terkait dengan topik yang akan dibahas akan memberikan gambaran jelas bagi masyarakat tentang langkah-langkah yang akan diambil di masa depan yang sangat menarik untuk di ketahui masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun