Mohon tunggu...
Jackson Kumaat
Jackson Kumaat Mohon Tunggu... -

"Politisi muda yang selalu berharap adanya perbaikan hidup bangsa dan negara yang lebih baik dan benar melalui tulisan-tulisan, sehingga Indonesia menjadi bangsa yang disegani dan negara yang dihormati"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gelar Adat Jawa untuk Gubernur Sulawesi Utara

16 Juni 2011   13:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:27 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="" align="alignleft" width="333" caption="Gubernur Sulawesi Utara dengan pakaian khas adat Jawa, setelah diberi gelar Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) yang diadakan di Istana Keraton Surakarta di Solo Yogyakarta. (Foto: dok.Pribadi)"][/caption]

Hari ini adalah momentum bersejarah bagi masyarakat Sulawesi Utara. Sang Gubernur, Sinyo Harry Sarundajang, pagi tadi menghadiri undangan ritual adat Jawa, berupa penganugerahan gelar Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) yang akan digelar di Istana Keraton Surakarta di Solo Yogyakarta. Tentunya, saya sangat mengapresiasi penghargaan rakyat Jogja kepada putra terbaik dari Minahasa ini. Pak Sarundajang mengenakan pakaian adat Jawa dalam prosesi ritual adat Keraton.

Penghargaan ini dipimpin langsung Sinuwun Tejo Wulan Pakoe Boewono XIII, selaku Sultan Keraton Surakarta. Prosesi ini dilakukan secara resmi dan disaksikan oleh pihak istana dan para pemangku adat di Surakarta Solo.

Penghargaan ini merupakan penghormatan terhadap sosok Sarundajang, apalagi sebagai bangsawan luar Suku Jawa. Setelah penghargaan ini, Pak Gubernur menjadi kerabat keraton Surakarta Hadininggrat, yakni bernama lengkap Kanjeng Pangeran Haryo Sinyo Harry Sarundajang.

Bagi saya, pemberian penghargaan ini merupakan penghormatan besar, karena tidak mudah bagi pihak kesultanan menentukan pilihan. Apalagi penganugerahan adat ini melalui berbagai tahap ritual, bahkan melalui prosesi puasa, dan hanya diberikan kepada orang yang benar-benar dipercaya oleh pihak keraton Surakarta.

Selain gelar dari Keraton Solo, Sarundajang pernah dinobatkan sebagai Khalifah oleh tokoh-tokoh Muslim Maluku Utara. Sedangkan tokoh-tokoh Kristen menjuluki Sarundajang sebagai Duta Perdamaian. Sepanjang sejarah, belum ada orang Minahasa atau Sulawesi Utara yang diberi gelar adat terhormat dari luar daerah.

Gelar adat sebagai Kanjeng Pangeran Haryo dianggap sebagai gelar tertinggi dan sifatnya sakral, karena penghargaan ini terakhir kali disematkan kepada tokoh besar yang juga mantan Presiden RI, Abdurahman Wahid. Baca tulisan saya ‘SHS Teladan Gus Dur untuk Sulawesi Utara’

Salam Kompasiana!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun