Mohon tunggu...
jacinto afonso almeida sousa
jacinto afonso almeida sousa Mohon Tunggu... Mahasiswa

Futsal

Selanjutnya

Tutup

Financial

Peran Sektor Minyak dan Gas dalam Pertumbuhan Ekonomi Timor-Leste

4 September 2025   13:30 Diperbarui: 4 September 2025   11:22 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Timor-leste Bayu undang

Peran Sektor Minyak dan Gas dalam Pertumbuhan Ekonomi Timor-Leste

Oleh: Jacinto Afonso Almeida Sousa

Republik Demokratik Timor-Leste mengalami perjalanan ekonomi yang unik sejak memperoleh kemerdekaan penuh pada 20 Mei 2002. Sebagai negara kepulauan yang baru lahir di Asia Tenggara, Timor-Leste dihadapkan pada tantangan membangun struktur ekonomi yang solid dari kondisi infrastruktur yang rusak akibat konflik berkepanjangan. Dalam konteks inilah, penemuan dan eksploitasi cadangan minyak dan gas bumi di perairan Laut Timor menjadi berkah sekaligus tantangan besar bagi pembangunan ekonomi nasional.

Transformasi ekonomi Timor-Leste sejak awal kemerdekaan tidak dapat dipisahkan dari boom sektor hidrokarbon yang telah mengangkat negara ini dari salah satu yang termiskin di dunia menjadi negara berpendapatan menengah ke bawah. Ladang Bayu-Undan yang mulai berproduksi pada tahun 2004, disusul Greater Sunrise dan beberapa blok eksplorasi lainnya, telah memberikan suntikan pendapatan yang sangat signifikan bagi kas negara yang baru terbentuk

Profil Singkat: Sektor Minyak dan Gas Timor-Leste

Sejak Timor-Leste memperoleh kemerdekaannya pada tahun 2002, sektor minyak dan gas bumi telah menjadi bagian penting dari ekonomi negara.

. Cadangan hidrokarbon yang berlokasi di Laut Timor, khususnya di ladang Bayu-Undan dan Greater Sunrise, telah mentransformasi negara yang devastasi akibat konflik menjadi salah satu negara dengan dana kekayaan negara terbesar per kapita di dunia. Setelah didirikan pada tahun 2005, Dana Petroleum saat ini bernilai sekitar $18 miliar, hampir sepuluh kali lipat PDB nasional. Ekonomi Timor-Leste sangat bergantung pada sektor minyak dan gas, yang menyumbang lebih dari 90% dari nilai ekspor negara dan 70% dari PDB. Sektor ini menghasilkan sekitar 88% anggaran pemerintah, yang memungkinkan pembangunan infrastruktur dasar seperti bandara, jalan, dan pelabuhan, serta akses gratis ke pendidikan dan layanan kesehatan. Karena penemuan minyak dan gas, Timor-Leste telah berkembang dari negara berpendapatan rendah menjadi negara berpendapatan menengah ke bawah. Tetapi terlalu bergantung pada sektor ini menyebabkan masalah struktural yang serius. Output pertanian produktif mulai menurun, dan stok diperkirakan hanya akan bertahan hingga awal tahun 2030.

 

Sumber Pendapatan Sektor Minyak dan Gas Timor-Leste

Sektor minyak dan gas menjadi tulang punggung ekonomi Timor-Leste sejak kemerdekaan 2002, menyumbang sekitar 70% dari PDB nasional dan lebih dari 90% nilai ekspor negara. Ladang Bayu-Undan yang berlokasi 250 kilometer tenggara Dili menjadi sumber utama dengan kontribusi 93% dari total pendapatan petroleum, dioperasikan Santos Australia dengan sistem bagi hasil 90% untuk Timor-Leste dan 10% untuk Australia berdasarkan perjanjian JPDA 2002. Produksi mencapai 114.000 barel setara minyak per hari pada 2019, namun cadangan telah terdeplesi 70% hingga 2023 dengan berakhirnya fase produksi aktif. Seluruh pendapatan petroleum mengalir ke Petroleum Fund yang bernilai $18,25 miliar per Maret 2025, sedikit menurun dari $18,27 miliar pada akhir 2024. Komposisi pendapatan fund kini didominasi return investasi portofolio keuangan internasional seiring menipisnya aliran petroleum baru. Sistem penarikan diatur melalui Estimated Sustainable Income (ESI) sebesar 3% dari total kekayaan petroleum, namun realisasinya mencapai rata-rata 5% per tahun yang membiayai lebih dari 80% anggaran negara. Prospek masa depan bergantung pada pengembangan Greater Sunrise dengan cadangan 5,1 triliun kaki kubik gas dan 225,9 juta barel kondensat, dikuasai mayoritas Timor GAP (56,56%), Woodside Energy (33,44%), dan Osaka Gas (10%). Fund diinvestasikan dalam portofolio 40% ekuitas dan 60% obligasi dengan perubahan regulasi 2021 memungkinkan alokasi ekuitas hingga 50% untuk meningkatkan return jangka panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun