Beberapa contoh yang bisa ayah-bunda ajarkan pada anak-anak untuk melatih disiplin pada usia ini yaitu merapikan selimut, mengembalikan mainan pada tempatnya, membuang sampah pada tempatnya, membantu menyiapkan peralatan makan, meletakkan bantal pada tempatnya, meletakkan baju kotor pada tempatnya, melipat baju bersih yang sudah kering, membuat roti selai, mengisi air minum. Dua contoh terakhir ini tentu dengan pendampingan ya ayah-bunda.
Usia 4-7 Tahun (Prasekolah dan Awal Sekolah)
Anak pada usia ini mulai memahami sebab-akibat. Mereka bisa belajar dari konsekuensi logis. Fokusnya adalah mengajarkan tanggung jawab dan empati.
Mulailah libatkan anak dalam membuat aturan dasar, seperti "Setelah bermain, mainan harus dibereskan." Pastikan semua orang di rumah mematuhi aturan ini.
Konsekuensi harus terkait langsung dengan perilaku. Jika anak menumpahkan minum, ia harus membantu membersihkannya. Jika ia tidak membereskan mainan, mainan tersebut disimpan untuk sementara waktu.
Jangan pelit berikan pujian jika anak melakukan hal baik. Contoh: "Ayah senang kamu mau berbagi mainan dengan adik. Itu perbuatan yang baik sekali."
Anak usia ini mudah sekali terpicu emosinya. Maka ayah-bunda perlu memberikan "time-out". Jelaskan mengapa ia perlu "time-out" dengan singkat, misalnya, "Kamu marah dan berteriak, jadi kamu butuh waktu menenangkan diri." Tentukan durasi yang singkat (satu menit per tahun usia) dan duduk bersamanya setelahnya untuk membicarakan perasaannya.
Beberapa contoh yang bisa ayah-bunda ajarkan pada anak-anak untuk melatih disiplin pada usia ini yaitu membersihkan tempat tidur termasuk kolong tempat tidur, memberi makan hewan peliharaan, menyiram tanaman, meletakkan piring setelah dicuci, mengelap meja makan setelah makan, membuat roti panggang, mengelap gagang pintu.
Usia 8-12 tahun (Pra Remaja)
Pada tahap ini, anak mulai mencari kemandirian yang lebih besar. Pendekatan disiplin harus berfokus pada komunikasi terbuka dan pemecahan masalah bersama.
Ayah-bunda bisa mulai memberikan tanggung jawab terhadap tugas tertentu. Ajak anak ikut serta dalam pekerjaan rumah tangga, seperti mencuci piring atau membersihkan halaman. Ini menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kontribusi.
