Mohon tunggu...
izatul laela
izatul laela Mohon Tunggu... Seorang Kepala Sekolah di SDN Karangsono Wonorejo Kab. Pasuruan Propinsi Jawa Timur,.

Seorang Kepala Sekolah di SDN Karangsono Kecamatan Wonorejo KAb. Pasuruan Propinsi Jawa Timur, seorang ibu rumah tangga dengan 3 orang putri dan 1 orang putra, hoby menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lima Falsafah Jawa Bekal Jalani Kehidupan

12 September 2025   09:17 Diperbarui: 12 September 2025   09:17 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seseorang yang tidak mampu "jaga lathi" dianggap sebagai pribadi yang tidak bijaksana dan tidak dewasa. Sebaliknya, orang yang mampu mengendalikan lisannya akan dihormati, dipercaya, dan dihargai.

Dengan "jaga lathi," seseorang dapat menjaga keharmonisan hubungan sosial, menghindari konflik, dan menunjukkan kematangan spiritual.

Keempat, dadi wong kudu gati (menjadi orang harus peduli)

Dalam falsafah Jawa, konsep "gati" memiliki makna yang sangat kaya dan sering kali digunakan bersama dengan konsep lain seperti "ngerti" dan "ati-ati."

Gati secara harfiah berarti "peduli," tetapi dalam konteks falsafah Jawa, maknanya meluas menjadi perhatian yang mendalam, keseriusan, dan kepedulian yang tulus terhadap sesuatu atau seseorang.

Makna "Gati" dalam Berbagai Konteks

Gati marang Liyan (Peduli terhadap Orang Lain)

Ini adalah inti dari sikap "gati." Orang yang "gati" memiliki empati dan kepedulian yang tulus terhadap perasaan, kesulitan, dan kebutuhan orang lain. Mereka tidak hanya mementingkan diri sendiri, tetapi juga peka terhadap kondisi di sekitar mereka. Sikap ini mendorong seseorang untuk saling tolong-menolong dan menjaga harmoni sosial.

Gati marang Gawean (Serius dalam Bekerja)

"Gati" juga berlaku untuk pekerjaan atau tugas yang diemban. Maknanya adalah melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh, teliti, dan penuh tanggung jawab. Orang yang "gati" tidak akan mengerjakan sesuatu dengan asal-asalan, melainkan memberikan perhatian penuh untuk mencapai hasil terbaik. Hal ini mencerminkan integritas dan profesionalisme.

Gati marang Kahanan (Peduli terhadap Situasi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun