Mohon tunggu...
izatul laela
izatul laela Mohon Tunggu... Guru - Seorang Kepala Sekolah di SDN Karangsono Wonorejo Kab. Pasuruan Propinsi Jawa Timur,.

Seorang Kepala Sekolah di SDN Karangsono Kecamatan Wonorejo KAb. Pasuruan Propinsi Jawa Timur, seorang ibu rumah tangga dengan 3 orang putri dan 1 orang putra, hoby menulis.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Ayah Jangan Lakukan Ini pada Anak Perempuanmu

12 April 2024   12:55 Diperbarui: 12 April 2024   13:01 814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik


Kewajiban ayah terhadap anak mencakup memberikan nafkah, perlindungan, pendidikan, bimbingan, kasih sayang, serta mendukung perkembangan fisik, emosional, dan mental anak.

Dalam Islam, kewajiban ayah terhadap anak perempuan sangat ditekankan.

Ayah memiliki tanggung jawab besar untuk memberikan nafkah, perlindungan, pendidikan, dan kasih sayang kepada anak perempuannya, sebagaimana diatur dalam ajaran Islam.

Selain itu, ayah juga memiliki peran penting dalam membimbing dan mendidik anak perempuannya sesuai dengan ajaran Islam, termasuk memastikan agar mereka memiliki pendidikan agama yang kuat dan mendukung perkembangan moral, intelektual, dan sosial mereka.

Islam juga menekankan pentingnya memberikan cinta dan penghargaan kepada anak perempuan serta memperlakukan mereka dengan adil dan penuh kasih sayang.

Selain kewajiban utama tersebut, berikut ini ada beberapa hal yang Ayah wajib tahu dan tidak boleh dilakukan terhadap anak perempuan yang sudah mulai masuk usia sekolah.

Pertama, ayah tidak boleh tidur satu ranjang dengan anak perempuannya yang sudah masuk usia sekolah. Ini merupakan salah satu cara untuk mengurangi kontak fisik antara ayah dan anak perempuan.

Dalam Islam, terdapat konsep kehormatan, kesopanan, dan batasan antara anggota keluarga yang berbeda jenis kelamin. Meskipun hubungan antara ayah dan anak perempuan adalah hubungan yang penuh kasih sayang dan kepedulian, Islam menekankan pentingnya menjaga batasan-batasan ini untuk melindungi kehormatan dan kenyamanan anggota keluarga yang terlibat.

Tidur di tempat yang sama dengan anak perempuan yang sudah masuk usia sekolah dapat menimbulkan potensi ketidaknyamanan atau kesalahpahaman, oleh karena itu, Islam menyarankan untuk menjaga privasi dan kehormatan masing-masing anggota keluarga dengan tidak tidur di tempat yang sama setelah anak perempuan mencapai usia tertentu.

Hal ini juga sebagai bentuk perlindungan terhadap kemaslahatan keluarga dan menjaga agar hubungan antara anggota keluarga tetap terjaga dengan baik.

Kedua, mencium bibir. Ini karena bibir adalah bagian tubuh yang dianggap sensitif dan terkait dengan intimasi dalam budaya Islam.

Islam menekankan pentingnya menjaga batasan-batasan ini untuk melindungi kehormatan dan kenyamanan anggota keluarga yang terlibat. Maka dari itu, untuk menjaga kehormatan dan kenyamanan, Islam menyarankan untuk mempertahankan batasan-batasan ini dan menghindari tindakan-tindakan yang dapat menimbulkan kesalahpahaman atau ketidaknyamanan antara anggota keluarga.

Ketiga, memandikan anak. Memandikan anak perempuan yang sudah mulai masuk usia sekolah dapat menimbulkan ketidaknyamanan atau kesalahpahaman, terutama dalam konteks budaya dan norma sosial Islam yang menekankan pemahaman tentang batasan-batasan antara anggota keluarga yang berbeda jenis kelamin. Oleh karena itu, Islam menyarankan agar orang tua mempertimbangkan privasi dan kehormatan anak perempuan ketika menangani masalah-masalah seperti mandi.

Keempat, ganti baju di depan anak perempuan. Ayah dan anak perempuan harus menjaga batasan-batasan ini untuk melindungi kehormatan dan kenyamanan satu sama lain.

Ganti baju di depan anak perempuan, terutama yang sudah mulai masuk usia sekolah, dapat dianggap tidak pantas atau menimbulkan kesalahpahaman.

Bagi anak juga bisa menjadi salah persepsi bahwa ganti baju di depan orang lain itu tidak apa-apa. Hal ini tentu berdampak tidak baik bagi perkembangan kepribadiannya kelak.

Kelima, menepuk pantat anak.
Tindakan semacam itu dapat menimbulkan ketidaknyamanan, bahkan dapat dianggap sebagai bentuk pelecehan atau kekerasan, terutama ketika dilakukan terhadap anak perempuan yang sudah mulai masuk usia sekolah.

Pantat juga merupaka area tubuh yang sensitif, jadi tidak sepantasnya hal itu dilakukan.

Keenam, melihat anak tanpa busana.
Melihat anak perempuan tanpa busana secara langsung dapat dianggap tidak pantas atau tidak sesuai dengan nilai-nilai kesopanan dan kehormatan.

Meskipun anak perempuan tidak diwajibkan menutup aurat mereka sepenuhnya di hadapan ayahnya, namun ada batasan-batasan tertentu yang perlu diperhatikan untuk menjaga kesopanan dan kehormatan dalam hubungan keluarga.

Umumnya, anak perempuan diperbolehkan menampilkan bagian tubuh yang biasanya ditutupi di hadapan ayah mereka, seperti lengan dan kaki, tetapi tetap disarankan untuk menjaga tingkat kesopanan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.

Namun, seiring dengan bertambahnya usia anak perempuan dan perubahan fisik yang terjadi, ada baiknya bagi ayah untuk memperhatikan sensitivitas dan kebutuhan privasi anak perempuannya.

Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun