Mohon tunggu...
Narliswandi Piliang
Narliswandi Piliang Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveller, Content Director, Citizen Reporter, Bloger, Private Investigator

Business: Products; Coal Trading; Services: Money Changer, Spin Doctor, Content Director for PR, Private Investigator. Social Activities: Traveller, Bloger. email: iwan.piliang7@yahoo.com\r\nmobile +628128808108\r\nfacebook: Iwan Piliang Dua , Twitter @iwanpiliang7 Instagram @iwanpiliangofficial mobile: +628128808108

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Pilkada Sumsel di Era Fakir Literasi

28 Juni 2018   16:50 Diperbarui: 28 Juni 2018   19:39 1073
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dibuat isu jalanan rusak fotonya dominan diambil dari area kebun sawit. Topik pembangunan terpusat di Palembang, tidak merata bagian isu  digoreng-goreng. Bahkan dikabarkan Asian Games menyedot dana kabupaten dan kota, padahal faktanya karena Asian Games masuk dana infrastruktur ke Sumsel, Palembang, lebih dari Rp 68 triliun dari pusat. Bandingkan dengan APBD Sumsel hanya rata-rata Rp 8 triliun setahun.

Intinya diciptakan adanya kalangan proletar melawan singgasana keluarga incumbent. 

Derasnya isu di atas, telah membuat Pilkada di Sumsel alot. Masyarakat kota Palembang diharapkan lebih memahami fakta dan akurasi, nyata terdegradasi  mencium kebenaran. Prestasi, moral,  program kerja tidak lagi seakan menjadi acuan. Maka, bila di provinsi lain hitungan quick count memenangkan salah catu peserta Pilkada, dianggap telah keputusan final, lain hal di Palembang.

Untuk Sumsel,  Pilkada Gubernur tidak  demikian. Hingga saya menulis tulisan ini, quick count memenangkan pasangan Herman-Mawardi  berselisih  menang pukul 18.00 kemarin dari Dodi-Giri.  Petang ini di hitungan sementara KPU sudah berbalik  menjadi 0,3% Dodi-Giri, unggul. Tentu perihal ini belum final.

Dalam keadaan menanti final keputusan di Pilkada  Gubernur Sumsel ini, saya melihat persoalan fakir dalam literasi,  menjadi topik krusial. Palembang kota tertua, menyimpan peradaban besar Sri Wijaya silam.

Di alam  reformasi  kita demokrasi menjadi industri, ujian terhadap mereka memiliki kapasitas, mumpuni, baik bekal karakter bagus dan kecerdasan, bisa jadi menghadapi batu sandungan. Dalam sikon demikianlah Cagub Dodi kebetulan anak kandung Gubernur Alex Noerdin, tampil ke gelanggang Pilkada. Di tengah  Alex Noerdin, dalam dua periode jabatan gubernur, menurut riset Charta Politica,  mendapat kepuasaan hingga 82% warga Sumsel, saat ini, tentulah kalangan berliterasi di Sumsel mengharapkan Dodi Gubernur.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun