Mohon tunggu...
Iwan Nurdin
Iwan Nurdin Mohon Tunggu... -

Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA)-Jakarta. www.adisuara.blogspot.com www.kpa.or.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Antara Obama dan Romney Bagi Indonesia

6 November 2012   05:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:54 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa presiden Amerika yang akan terpilih? Beberapa jam lagi akan terjadi, namun apa pentingnya bagi Indonesia. Amerika, negara adidaya satu-satunya di dunia sekarang, tentu apa yang terjadi disana menentukan warna warni dunia kedepan.

Siapa yang menjadi presiden amerika kedepan akan sangat menentukan soal nuklir di Iran, soal transisi di banyak negara Timur Tengah termasuk ASEAN. Demikianlah Amerika kekuatan ekonomi dan militernya yang begitu besar telah membuat banyak negara lain harus menoleh kepadanya untuk meminta sekedar  persetujuan.

Mana lebih menguntungkan Indonesia jika presiden  Amerika berasal dari partai Demokrat atau Republik? Setelah usai Perang Dingin, diterimanya ideologi pasar bebas dibanyak tempat, telah membuat partai republik dicirikan sebagai partai yang concern dengan dunia bisnis skala besar, pengurangan pajak, pembebasan usaha dan konservatif dengan nilai-nilai keluarga tradisional. Sementara Demokrat lebih cerewet dengan isyu-isyu hak asasi manusia, demokratisasi, dan syarat yang ketat dalam bantuan militer ke negara sekutu ataupun anak buahnya dan tentusaja menaikkan pajak bagi orang kaya dan pandangan liberal dalam hubungan interpersonal dan keluarga.

Bagi sejumlah pemerintah negara dunia ketiga yang tidak transparan dan otoriter, berkawan dengan kubu jauh lebih jelas dan gampang. Hal sebaliknya yang kerap terjadi dengan pemerintahan demokrat.

Sepanjang pemerintahan Obama, Indonesia tidak dapat memperoleh keuntungan besar meskipun si Obama ini adalah anak Menteng. Sebab di negeri paman syam ini juga tengah mengalami krisis hebat akibat sejumlah skandal ekonomi dan pembiayaan perang selama Bush berkuasa. Sementara, konsesi minyak dan tambang di dalam negeri yang sudah masuk dalam tahap renegosiasi juga tidak dapat diganggu gugat.

Tapi, saya prediksi jika partai republik yang menang, maka kandidat capres Indonesia akan bernafas lega. Terutama yang punya latar belakang yang kelam dalam soal HAM. Sebab bagi Republik sepanjang tidak berkaitan dengan gangguan bisnis dan gangguan kepada warga Amerika semua lebih mudah dibicarakan.

Begitu kira-kira.


Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun