Mohon tunggu...
Iwan Nugroho
Iwan Nugroho Mohon Tunggu... Dosen - Ingin berbagi manfaat

Memulai dari hal kecil atau ringan, mengajar di Universitas Widyagama Malang. http://widyagama.ac.id/iwan-nugroho/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Setelah Webinar, Terus Bagaimana?

30 Juli 2020   10:16 Diperbarui: 30 Juli 2020   10:14 1115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (wopita.com)

Target waktu

Seorang peserta seminar harus taat jadwal, memastikan target waktu sesuai kebutuhan profesi atau bisnisnya.  Maknanya pekerjaannya sendiri sebenarnya lebih penting, dibanding keikutsertaannya dalam webinar.  Implikasi dari webinar tidak perlu mengganggu jadwal atau skedul kegiatannya.

Langkah melakukan klarifikasi harus terjadwal ketat mengikuti kebutuhan.  Seorang pengusaha tidak perlu berlama-lama melakukan klarifikasi setelah webinar atau seminar.  Mengapa?  karena ia harus memastikan bisnisnya berjalan segera, misalnya melaunching produk.  

Dosen juga harus segera menyelesaikan riset dan submit naskah ke jurnal, karenanya ia harus memastikan bahwa konsultasi ke pakar setelah webinar harus cepat selesai.  Demikian juga, dosen yang ingin menerbitkan buku maka ia harus sedikit memaksa pakar memenuhi permintaannya sesuai jadwal, agar bukunya segera masuk penerbit.

Bergabung dengan group profesional

Kebutuhan mengikuti webinar harus sudah terumuskan sebagai bagian dari pengembangan karir seseorang, pengembangan bisnis atau misi organisasi.  Hal ini juga merupakan upaya memelihara kompetensi atau profesionalitas seseorang.

Untuk memelihara kompetensi itu, seseorang perlu membangun komunikasi, bertukar pikiran dan ide satu sama lain dengan orang lain yang memiliki kompetensi atau profesi serupa.  Ini dapat dilakukan dengan bergabung dengan organisasi profesi tertentu, atau bermitra dengan afiliasi tertentu dengan akuntabilitas yang jelas. 

Menciptakan suasana belajar, dengan mendengar, mencermati, melakukan analisis dan sintesis dalam organisasi profesional adalah hal yang tepat.  Bergabung dengan orang-orang seprofesi memerlukan pendekatan dengan kerendahan hati.  

Hilangkan sifat mendominasi, menggurui, agresif agar tercipta suasana belajar.  Mengapa? Karena mereka ini juga merupakan orang-orang pembelajar.

Malang, 30 Juli 2020

Buku yang sudah diterbitkan:

  • Iwan Nugroho. 2011. Ekowisata dan Pembangunan Berkelanjutan. Pustaka Pelajar, Yogyakarta. 362p. ISBN 978-602-9033-31-1
  • Iwan Nugroho dan Rokhmin Dahuri. 2012. Pembangunan Wilayah: Perspektif ekonomi, sosial dan lingkungan. Cetakan Ulang. Cetakan 1 tahun 2004. Diterbitkan kembali oleh LP3ES, Jakarta. ISBN 979-3330-90-2 
  • Iwan Nugroho. 2013. Budaya Akademik Dosen Profesional. Era Adicitra Intermedia, Solo. 169p. ISBN 978-979-8340-26-0
  • Iwan Nugroho dan Purnawan D Negara. 2015. Pengembangan Desa Melalui Ekowisata, diterbitkan oleh Era Adicitra Intermedia, Solo. 281 halaman. ISBN 978-602-1680-13-1 
  • Iwan Nugroho. 2016. Kepemimpinan: Perpaduan Iman, Ilmu dan Akhlak. Pustaka Pelajar, Yogyakarta. 362p. ISBN 9786022296386
  • Iwan Nugroho. 2018. Menulis, Membangun kekuatan dan motivasi kehidupan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. 155p. ISBN 9786022299271

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun