Untuk memasuki kawasan istana, kita bisa membeli karcis di loket yang berada tidak jauh dari kawasan istana. Dengan retribusi sebesar Rp10.000,- per orang di hari kerja normal, kita sudah bisa menelusuri segudang sejarah yang tersimpan di dalam kompleks istana.
Taman yang Indah dan Rapi
Bunga-bunga ikut menari mengantarkan kita, disambut dengan nyanyian merdu dari gesekan daun-daun kecil tanaman hias yang tertiup angin. Meskipun matahari sedang terik-teriknya, kolaborasi bunga dan dedaunan tadi bisa bantu menyejukkan suasana hati kita.
Saat memasuki bangunan istana, kita dipersilakan untuk melepas alat kaki dan meletakkannya di tempat yang tersedia. Setelah itu, terdapat petugas dari Dinas Pariwisata Siak yang siap melayani dan menyambut kembali para pengunjung setelah diantarkan oleh taman yang indah tadi.
Megahnya Interior Istana
Perabotan tersebut seperti kursi singgasana raja, meja kerja para petugas kerajaan, cermin, dan lainnya. Bahkan keseluruhan barang tersebut disusun sedemikian rupa layaknya Kesultanan Siak di masa kejayaannya.
Baca Juga: Review Lokasi War Takjil Ramadan di Penjuru Kota Perawang
Di beberapa lokasi juga terpasang banyak manekin berpakaian khas Melayu dan sedang duduk bersama layaknya sedang rapat. Seolah-olah kita sedang ikut rapat kabinet bersama para menteri dari Negara Siak ini.
Sehingga, kita seolah-olah memasuki mesin waktu dan kembali lagi ke zaman di mana Kesultanan Siak masih berdaulat. Selain itu, terdapat juga beberapa barang pribadi milik sang sultan dan permaisuri, seperti cermin milik Tengku Sultanah Latifah.