Mohon tunggu...
iwan setiawan
iwan setiawan Mohon Tunggu... Petani - petani

hidup penuh kesederhanaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perempuan di Bawah Jendela

13 April 2021   18:16 Diperbarui: 13 April 2021   18:20 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

perempuan di bawah jendela
ada angin menyelinap pada helai rambutnya
sunyi tiada tara
menyerang hingga pembuluh darah
udara melayang kabut
beku meruak dari sudut mata penuh makna
malam kian tinggi
bulan mengaca pada rinai di sudut daun
burung malam berpesta dengan kegelapan
perempuan di bawah jendela
meratap tanpa suara
berdecah merekah serapah
seperti sangsi pada hari yang menanti
o, malam
o, dendam
ukirlah kesengsaraan pada garis wajahnya
agar ia mampu sebarkan tangis pada pipinya
o, luka
o, derita
jemputlah hatinya untuk menari
agar semakin gulana wajahnya yang merona
sebab aku ingin
perempuan itu menangis pada bahuku
bercerita yang penuh sayatan pada dadaku
atau masih sanggupkah ia bertahan
dari harap ketiadaan
duhai engkau perempuan di bawah jendela
sudahilah sepimu
mari dekat padaku, ceritakan semua lukamu
jangan sesali lelakimu yang tak kembali
   

MADUKORO BARU, 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun