segelas kopi di meja kayu
hening dari keremangan
air di atas daun menari nari
memecah lamunku tentang engkau
bulan masih sedagu
melintas gemawan dari kejauhan
angin semilir menerpa dingin
nyanyian cinta dari bising jangkrik
terus mengerik
sekali lagi kuhafal jejakmu
dari becek jalan setapak di hias ilalang
malam berjenjang, jalan lengang
pasir bebatuan dan tanahtanah basah menyapa
rimbun daun singkong berbatas siring
bergoyang di mainkan embun
selepas gerimis gigil mengupas miris
aku tetap di sini
berdiri pada sajak penuh kesunyian
dan tetap mengenangmu dengan lagu sendu
 Â
sukadamai, 2021
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!