Mohon tunggu...
iwan setiawan
iwan setiawan Mohon Tunggu... Petani - petani

hidup penuh kesederhanaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bulan di Sukadamai

12 April 2021   03:32 Diperbarui: 12 April 2021   03:58 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


segelas kopi di meja kayu
hening dari keremangan
air di atas daun menari nari
memecah lamunku tentang engkau
bulan masih sedagu
melintas gemawan dari kejauhan
angin semilir menerpa dingin
nyanyian cinta dari bising jangkrik
terus mengerik
sekali lagi kuhafal jejakmu
dari becek jalan setapak di hias ilalang
malam berjenjang, jalan lengang
pasir bebatuan dan tanahtanah basah menyapa
rimbun daun singkong berbatas siring
bergoyang di mainkan embun
selepas gerimis gigil mengupas miris
aku tetap di sini
berdiri pada sajak penuh kesunyian
dan tetap mengenangmu dengan lagu sendu
   

sukadamai, 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun